apakabar.co.id, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan minat masyarakat dari kelas menengah untuk berwisata tetap tumbuh meski di tengah tantangan ekonomi.
Apalagi anggaran yang dialokasikan kalangan gen-Z dan milenial, merupakan perjalanan atau paket wisata dengan harga yang lebih terjangkau.
“Wisata yang masuk ke anggaran akan semakin populer,” kata Sandiaga di Jakarta, Rabu (11/9).
Hal tersebut berkaca pada data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat terjadi penurunan kelas menengah di tahun 2023 yakni dari 23 persen menjadi 18,82 persen terhadap total penduduk di Indonesia.
Baca juga: BI Bongkar 3 Tantangan Pariwisata Bali
Hal ini menjadi perhatian karena masyarakat kelas menengah dianggap berpotensi menjadi penopang perekonomian di tengah tantangan ekonomi global.
“Karena itu Kemenparekraf mendorong program-program yang disesuaikan, salah satunya produk desa wisata,” ujarnya.
Karena itu, kata Sandiaga, program atau kebijakan yang dibuat berdasarkan data-data yang ada. Salah satunya adalah data yang diberikan Tiket.com sebagai salah satu Online Travel Agent (OTA) terbesar di Indonesia.
Pihaknya juga ingin memberikan apresiasi kemitraan tiket.com yang turut mendorong kepulihan yang luar biasa cepat. Termasuk memperbesar peran pariwisata di dalam perekonomian nasional.
Kemitraan kita telah membawa pariwisata menembus seluruh target yang ingin kita capai bersama,” ujar Sandiaga.
Baca juga: BPJPH Pastikan Wajib Halal Dorong Pariwisata Ramah Muslim
Salah satu capaian target terbesar adalah peningkatan peringkat Indonesia dalam Travel and Tourism Development Index (TTDI) yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF).
Peringkat Travel and Tourism Development Index (TTDI) Indonesia pada 2024 meningkat di posisi ke-22 dari 119 negara di dunia atau naik 10 peringkat dibanding tahun sebelumnya.
“Kita di posisi 22 dunia, nyaris tembus 20 besar. Data driven policy, dan kita mengucapkan terima kasih kepada atas pasokan data apa yang disukai wisatawan sehingga dapat menghadirkan pariwisata yang berkualitas,” pungkasnya.