apakabar.co.id, JAKARTA – Berita mengenai kepailitan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) kian menarik setelah Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer menyinggung adanya ‘tangan setan’ di balik proses tersebut.
Immanuel Ebenezer yang akrab disapa Noel menyatakan hal tersebut saat melakukan konferensi pers di Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta Selatan, Senin (23/12). Noel menaruh kecurigaan adanya pihak tertentu yang berperan dalam proses kepailitan Sritex.
“Kami menduga dalam proses kepailitan ini, ada tangan setan yang bermain,” ujar Noel.
Sayangnya, Wamenaker tidak mengungkapkan secara spesifik siapa atau pihak mana yang dimaksud. Ia hanya menyebutnya sebagai ‘tangan setan’.
Lebih jauh, Immanuel Ebenezer menegaskan bahwa pemerintah menghormati putusan Mahkamah Agung (MA) yang telah menetapkan Sritex sebagai perusahaan pailit.
“Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk tetap menjaga supremasi hukum meski di tengah dugaan adanya permainan di balik layar,” katanya.
Noel juga memastikan bahwa prioritas utama pemerintah saat ini adalah melindungi pekerja Sritex. Dengan begitu, diharapkan tidak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di tengah situasi sulit tersebut.
Meski sulit, Noel mengungkapkan optimismenya terhadap manajemen baru perusahaan yang diharapkan memiliki komitmen untuk memastikan keberlangsungan kerja para buruh.
“Pascaputusan MA atas kepailitan ini, semoga manajemen baru punya komitmen tidak ada PHK,” pintanya.
Sebelumnya kata Wamenaker, Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan kepada para menteri, termasuk dirinya untuk memastikan tidak ada PHK di perusahaan tekstil tersebut.
Hal itu untuk menunjukkan perhatian pemerintah terhadap stabilitas tenaga kerja di sektor industri tekstil, yang merupakan salah satu pilar utama bagi perekonomian nasional.
Tidak hanya itu, Noel juga menekankan pentingnya menjaga operasional Sritex tetap berjalan, meskipun perusahaan telah dinyatakan pailit.
“Operasional yang tetap berjalan akan dapat menjaga stabilitas tenaga kerja dan ekonomi di daerah sekitar,” papar Noel.
Namun apabila nantinya terjadi PHK, langkah antisipasi pihak Kemnaker adalah menyiapkan program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) dan menyiapkan pasar kerja bagi para buruh.
Pemerintah juga akan memberikan pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK), terutama di wilayah Semarang dan Solo.
“Itu skenario terburuk ketika itu terjadi PHK. Kita berharap langkah-langkah yang diambil Kemnaker bisa menjadi solusi. Minimal mengurangi rasa keresahan itu,” tandas Noel.