apakabar.co.id, JAKARTA – Presiden Joko Widodo berharap keberadaan industri PT Kaltim Amonium Nitrat di Kota Bontang, Kalimantan Timur, dapat mendukung produktivitas pangan nasional.
Mantan Gubernur DKI tersebut menilai pembangunan industri amonium nitrat di dalam negeri sangat penting. Sebab, Indonesia masih mengimpor 21 persen bahan baku pupuk tersebut.
“Saya senang pabrik ini selesai. Nanti bisa menambah bahan baku pembuatan pupuk di Tanah Air, utamanya NPK,” kata Presiden Jokowi dipantau secara virtual di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (29/2).
Dengan beroperasinya industri amonium nitrat tersebut, Indonesia dapat mengurangi hingga 8 persen impor amonium nitrat. Selain itu, ia berharap industri dengan nilai investasi Rp1,2 triliun tersebut dapat menyokong kemandirian pangan nasional.
Karena itu, Jokowi menginstruksikan Kementerian BUMN untuk terus melakukan ekspansi bisnis agar Indonesia bisa terus melakukan substitusi barang-barang impor.
“Ini tidak hanya urusan amonium nitrat tetapi produk-produk lain yang kita masih impor. Harus semuanya bisa diproduksi di dalam negeri karena kita memiliki kekuatan untuk itu,” tuturnya.
Jokowi juga turut menyoroti krisis pangan global yang menurutnya turut memicu terjadinya pembatasan ekspor komoditas pangan di 22 negara di dunia.
“Artinya, pangan ke depan menjadi sangat penting bagi semua negara,” pungkasnya.