apakabar.co.id – BANJARBARU – Tim Banjarbaru Haram Manyarah (Hanyar) menyiapkan empat saksi ahli dalam lanjutan sidang gugatan sengketa Pilkada Banjarbaru di Mahkamah Konstitusi (MK).
Sidang bakal digelar pada Senin (20/1) dengan agenda tanggapan dari termohon, yakni KPU Banjarbaru, pihak terkait Bawaslu Banjarbaru dan pasangan calon nomor 01 Lisa Halaby – Wartono.
Penasehat Hukum Tim Banjarbaru Hanyar, Prof Denny Indrayana, mengatakan empat ahli tersebut sudah siap dengan sukarela membantu.
“Mereka dari kalangan akademisi di perguruan tinggi dan pengamat pemilu level nasional,” ujar Denny dalam konferensi pers di Banjarbaru, Sabtu (18/1).
Denny merincikan, empat ahli tersebut adalah Zainal Arifin Mochtar atau kerap disapa Mas Uceng, sebagai Pakar Hukum Tata Negara (HTN) sekaligus Ketua Departemen HTN Universitas Gadjah Mada (UGM).
Kemudian Feri Amsari, Dosen HTN Universitas Andalas. Titi Anggraini dosen Kepemiluan Universitas Indonesia (UI) sekaligus pengamat Pemilu, dan Hadar Nafis Gumay mantan Anggota KPU RI.
Prof Denny bilang, sidang gugatan Pilkada Banjarbaru ini punya berbagai tantangan yang mereka hadapi.
Di persidangan, para saksi ahli ini akan mengantisipasi jawaban yang disampaikan termohon dalam persidangan.
“Kami ingin membuktikan bahwa Banjarbaru bisa menjadi contoh dalam menegakkan demokrasi, melawan kedzaliman, dan oligarki,” tegasnya.
Adapun Ketua Tim Banjarbaru Hanyar, Muhammad Pazri, menjelaskan bahwa dalam sidang pendahuluan pada 9 Januari, pihaknya sudah membacakan permohonan serta pengesahan alat bukti.
“Akan ada tambahan alat bukti lagi yang kami siapkan sebagai pertimbangan hakim,” kaya Pazri.
Tim Banjarbaru Hanyar, kata Pazri, optimis dan berkomitmen terus memperjuangkan hasil yang adil dalam Pilkada Banjarbaru, meskipun sempat menerima intimidasi dari pihak-pihak yang tidak dikenal.
“Saat ini sedang berproses di Polda Kalsel atas ancaman yang diterima rekan kami. Proses di Polda sudah sampai pemanggilan, dan polisi sudah olah TKP,” kata Pazri.
“Kami berharap ini sampai berhasil mendapat pelakunya. Karena (pengancaman) ini kami anggap sebagai intimidasi kepada Tim Banjarbaru Hanyar. Siapa lagi yang akan berjuang kalau bukan kita semua,” tuntasnya.