apakabar.co.id, JAKARTA – Indonesia Women’s Open 2025 siap digelar di Damai Indah Golf-Bumi Serpong Damai pada 24-26 Januari ini. Turnamen itu akan menghadirkan 120 pegolf wanita top dari Asia Pasifik.
Selain itu, ajang ini menjadi yang pertama memberikan poin untuk Rolex Women’s World Ranking, serta menandai dimulainya rangkaian APAC Circuit 2025.
Dengan hadiah total sebesar USD300,000, para peserta berkompetisi di lapangan golf karya Jack Nicklaus, yang menjadi tantangan menarik bagi pemain internasional dan lokal.
Kristina Natalia Yoko, pegolf profesional Indonesia yang baru beberapa bulan menyandang status pro, menjadi andalan tuan rumah.
“Tampil di Indonesia Women’s Open adalah kebanggaan besar. Bertanding di rumah sendiri memberikan semangat tambahan untuk memberikan yang terbaik,” ujar Yoko, mantan pegolf No. 1 Indonesia.
Yoko dan kawan-kawan akan bersaing ketat dengan para pegolf tamu dari Asia Pasifik.
Ada beberapa pegolf top Asia Pasifik seperti Eri Okayama (JPN), Jaravee Boonchant (THA), dan Dottie Ardina (PHI), yang siap memperebutkan gelar di ajang tersebut.
Selain itu, ada dua nama menarik dari dunia golf internasional, Yebeen Sohn (Korea) dan Gabriella Then (Amerika Serikat), akan beraksi di lapangan Damai Indah Golf.
Sohn, yang menduduki peringkat 312 dunia, telah mengoleksi satu gelar profesional, sementara Gabriella, mantan pegolf LPGA, kini bermain di Epson Tour dan menempati peringkat 685 dunia.
Gabriella, yang memiliki darah Tionghoa, Indonesia, dan Belanda, menyatakan bahwa Jakarta kini semakin berkembang, menjadi kota yang lebih modern dan indah.
Namun, ia mengaku tujuan utamanya adalah memenangi Indonesia Women’s Open yang pertama ini.
“Itu akan jadi hal yang ideal, jadi saya akan berusaha sebaik mungkin,” ucap Gabriella.
Turnamen ini juga menjadi bagian dari APAC Circuit, yang menggantikan Women’s Asia Circuit dan Ladies Asia Golf Tour (LAGT).
Sekretaris Jenderal AGLF, Paul Park, menekankan pentingnya event ini dalam mengembangkan golf wanita di kawasan Asia Pasifik, dengan menggandeng KLPGA dalam serangkaian kompetisi 2025.
“Sirkuit Asia Pasifik akan berkembang menjadi sarana penunjang untuk bakat-bakat potensial di kawasan Asia Pasifik seperti Korea, Jepang, Thailand, Taiwan, China, dan Filipina melalui kerja sama dengan perusahaan-perusahaan anggota AGLF dan organisasi-organisasi terkait,” ungkap Paul Park.