1446
1446

Singapura Jadi Pilihan Utama Pekerja Migran Indonesia

Ilustrasi karyawan atau pekerja. Foto: Reuters

apakabar.co.id, JAKARTA – Populix menerbitkan laporan ‘Daya Tarik Karier Internasional bagi Pencari Kerja Indonesia’ menunjukan pekerja migran di sektor formal menjadikan Singapura sebagai negara tujuan bekerja.

Survei tersebut diikuti oleh sebanyak 1.000 orang. Sebanyak 82 persen di antaranya memilih Singapura sebagai negara tujuan. Kemudian diikuti oleh negara-negara ASEAN lainnya seperti Malaysia (32 persen), Brunei Darusalam (26 persen), dan Thailand (16 persen).

“Singapura masih jadi salah satu negara dengan ekonomi terkuat di Asia, yang menawarkan standar gaji tertinggi di antara para tetangganya, termasuk Indonesia. Maka tak heran para pekerja formal Indonesia meliriknya sebagai rujukan utama untuk bekerja,” kata Co-Founder dan CEO Populix Timothy Astandu dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (19/3).

Baca juga: Konser Musik Bikin Perjalanan WNI ke Singapura Meningkat

Faktor yang membuat pekerja Indonesia tertarik untuk berkarier di luar negeri antara lain karena menawarkan gaji yang lebih tinggi (79 persen), memberikan peluang pengembangan karier (58 persen), juga lantaran negaranya dinilai lebih aman dan stabil (55 persen).

Mayoritas responden lebih berminat bekerja di sektor formal seperti administrasi dan perkantoran, juga penjualan, pemasaran, pelanggan, hingga bidang teknologi informasi (IT).

Singapura menjadi destinasi utama bagi tenaga IT Indonesia. Sekitar 91 persen calon pekerja migran di bidang IT menempatkan Singapura jadi pilihan utama.

Motivasi terbesarnya adalah gaji tinggi dan stabilitas kerja. Sedangkan keterampilan utama yang ditawarkan mereka adalah penguasaan coding, analisis data, hingga kemahiran dalam kecerdasan buatan (AI) dan machine learning.

“Fenomena pencari kerja migran sektor formal, khususnya IT, perlu disikapi secara bijak. Masyarakat harus benar-benar menyiapkan diri dengan matang. Pasalnya bursa kerja internasional terbuka bagi siapa saja, yang tentu memperketat persaingan mereka,” katanya.

Baca juga: Flu Singapura Masuk Indonesia, PB IDI Imbau Hidup Bersih dan Sehat

Tak hanya itu, Pemerintah Indonesia dan Singapura juga sudah meneken program Tech:X tahun 2023 lalu. Program ini merupakan skema fasilitas visa bekerja selama satu tahun bagi talenta digital masing-masing negara yang diterima bekerja di negara lainnya.

“Layaknya dua sisi mata uang, di satu sisi para pekerja migran bisa mendatangkan devisa sambil meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Namun, di sisi lain Indonesia dapat kehilangan banyak talenta lokal berpotensi dan berkualitas,” pungkasnya.

4 kali dilihat, 4 kunjungan hari ini
Editor: Bethriq Kindy Arrazy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *