apakabar.co.id, JAKARTA – Holding PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III (Persero) berencana membongkar tempat-tempat wisata di kawasan Gunung Mas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Tindakan tersebut dilakukan kepada tempat wisata yang terbukti melanggar ketentuan lingkungan dan tidak memiliki izin lingkungan yang sah. Hal itu diketahui setelah melakukan verifikasi dan audit terhadap kepatuhan ketentuan lingkungan dalam menjalankan bisnis yang dikerjakan oleh konsultan independen.
“Bagi yang tidak memenuhi, ya kami bongkar bersama, minta pemerintah mereka bongkar,” tegas Direktur Utama PTPN III, Mohammad Abdul Ghani di Jakarta, Rabu (19/3).
Baca juga: Satpol PP Eksekusi 49 Wahana Hybisc Fantasy Puncak
Selain pembongkaran, PTPN Group juga akan melaksanakan serangkaian langkah strategis untuk mendukung bisnis berkelanjutan di kawasan tersebut. Pertama, penanaman pohon di lahan kritis Gunung Mas untuk menekan erosi dan menjaga keseimbangan ekosistem.
Kedua, penerbitan surat edaran (SE) kepada seluruh mitra untuk menghentikan sementara kegiatan dan pembangunan hingga audit lingkungan selesai.
Ketiga, peningkatan pengawasan lingkungan dan kepatuhan perizinan lingkungan untuk memastikan seluruh aktivitas sesuai dengan aturan dan tidak merusak ekosistem.
Keempat, koordinasi dengan pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pemerintah Kabupaten Bogor untuk merencanakan tata ruang yang harmonis antara pembangunan dan pelestarian lingkungan.
Baca juga: Puncak Arus Mudik Lebaran Diproyeksikan Terjadi 28 Maret
Langkah tersebut diambil menyusul penyegelan tiga lokasi yang melanggar daerah aliran sungai (DAS) oleh Kementerian Koordinator Bidang Pangan dan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) di kawasan Sentul dan Gunung Mas. Tiga lokasi tersebut adalah Gunung Geulis Country Club, Summarecon Bogor, dan Bobocabin. Gunung Mas sendiri memiliki lahan milik PTPN seluas 1.623 hektare.
Abdul Ghani memaparkan dari total luas hak guna usaha (HGU) perkebunan PTPN di kawasan Gunung Mas seluas 1.623 hektare, sekitar 500 hektare atau 30,69 persennya telah diokupasi. Okupasi tersebut terdiri dari lahan yang ditanami sayuran dan okupasi untuk bangunan vila.