1446
1446

Putrama Wahju Setywan Resmi Ditunjuk Sebagai Direktur Utama BNI

Ilustrasi - Gedung PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Foto: BNI

apakabar.co.id, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) resmi menetapkan Putrama Wahju Setywan sebagai Direktur Utama dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar di Menara BNI, Jakarta, pada Rabu (26/3). Keputusan ini menjadikan Putrama Wahju Setywan sebagai pemimpin baru yang akan membawa BNI ke arah pertumbuhan yang lebih baik.

Putrama Wahju Setywan memiliki latar belakang akademik yang kuat. Ia menyelesaikan pendidikan Sarjana Kehutanan dan Magister Akuntansi di Universitas Gadjah Mada, Indonesia. Dengan pengalaman panjang di industri perbankan, ia dianggap sebagai sosok yang tepat untuk memimpin BNI.

Karier Putrama di BNI dimulai sejak lama. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Corporate Remedial and Recovery BNI (2011-2014), Kepala Badan Usaha Milik Negara dan Pemerintah Divisi Institusi (2014-2015), serta Kepala Divisi Commercial Remedial & Recovery BNI (2015-2016). Kemudian, ia menduduki posisi sebagai Senior Executive Vice President (SEVP) Middle Business BNI pada 2016.

Selanjutnya, Putrama menjabat sebagai Direktur Bisnis Korporasi BNI (2020), Direktur Treasury dan Internasional BNI (2020), serta Direktur Utama PT Jaminan Kredit Indonesia (2020-2022). Ia juga pernah menjadi Direktur Retail Banking BNI (2022-2024) sebelum akhirnya diangkat sebagai Wakil Direktur Utama BNI pada Maret 2024. Dengan pengalaman yang luas di berbagai bidang perbankan, penunjukan Putrama sebagai Direktur Utama BNI sudah diprediksi oleh sumber internal perusahaan.

Selain menetapkan direktur utama baru, RUPST BNI juga membahas sejumlah agenda penting lainnya. Beberapa hal yang dibahas dalam rapat tersebut antara lain:

  1. Persetujuan penggunaan laba bersih – RUPST membahas bagaimana laba bersih perusahaan akan dialokasikan untuk mendukung pertumbuhan dan kepentingan pemegang saham.
  2. Penetapan gaji dan tunjangan – Pengaturan remunerasi untuk jajaran direksi dan komisaris turut dibahas dalam pertemuan ini.
  3. Penunjukan akuntan publik – Pemilihan auditor eksternal yang akan mengaudit laporan keuangan perusahaan untuk tahun mendatang.
  4. Rencana pembelian kembali saham (Buyback) – Strategi buyback saham guna meningkatkan nilai perusahaan di pasar modal.
  5. Perubahan anggaran dasar – Pembaruan kebijakan internal agar sesuai dengan regulasi terbaru.

Awalnya, RUPST BNI dijadwalkan pada 13 Maret 2025. Namun, jadwal tersebut bergeser menjadi 26 Maret 2025. Penyesuaian ini dilakukan agar sejalan dengan bank-bank lain yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

Beberapa bank Himbara lainnya juga melakukan perubahan jadwal, antara lain:

  • Bank Rakyat Indonesia (BRI): Dari 11 Maret menjadi 24 Maret 2025.
  • Bank Mandiri: Dari 12 Maret menjadi 25 Maret 2025.
  • Bank Tabungan Negara (BTN): Dari 14 Maret menjadi 26 Maret 2025.

Penyesuaian ini bertujuan untuk memastikan setiap keputusan yang diambil selaras dengan regulasi terbaru serta memberi waktu lebih bagi masing-masing bank untuk mempersiapkan agenda rapat dengan matang.

Dengan pengalaman yang panjang dan pemahaman mendalam tentang industri perbankan, Putrama Wahju Setywan diharapkan mampu membawa BNI menuju pertumbuhan yang lebih stabil dan inovatif. Kepemimpinannya diharapkan akan memperkuat posisi BNI sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia serta memberikan nilai tambah bagi nasabah dan pemegang saham.

Keputusan RUPST ini menandai babak baru bagi BNI, di mana strategi dan kebijakan baru akan mulai diterapkan di bawah kepemimpinan Putrama. Tantangan dan peluang di dunia perbankan terus berkembang, dan dengan kepemimpinan yang kuat, BNI optimis dapat meraih pencapaian yang lebih besar di masa mendatang.

549 kali dilihat, 549 kunjungan hari ini
Editor: Jekson Simanjuntak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *