apakabar.co.id, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menunjukkan komitmennya untuk memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham. BRI membayarkan dividen tunai sebesar Rp31,40 triliun atau Rp208,40 per saham ke rekening pemegang saham.
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menyatakan bahwa pembayaran dividen ini menjadi bukti nyata atas kinerja solid perusahaan. “Pembayaran dividen ini bukti nyata kinerja solid BRI serta komitmen dalam memberikan nilai tambah berkelanjutan bagi para pemegang saham,” ujar Hendy dalam keterangannya di Jakarta dikutip Senin (28/4).
Keputusan pembagian dividen itu telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 24 Maret 2025 lalu. Dalam rapat tersebut, disetujui bahwa total dividen tunai untuk Tahun Buku 2024 mencapai sebesar-besarnya Rp51,73 triliun atau Rp343,40 per saham.
Dari jumlah tersebut, sebagian sudah dibayarkan sebagai dividen interim sebesar Rp135 per saham atau setara Rp20,33 triliun pada 15 Januari 2025. Dengan demikian, sisa dividen yang saat ini dibagikan kepada pemegang saham sebesar Rp31,40 triliun atau Rp208,40 per saham.
Berdasarkan struktur kepemilikan saham, sebagian besar dividen akan disetorkan kepada Pemerintah Republik Indonesia, sebagai pemegang saham mayoritas. Total dividen yang diterima pemerintah mencapai Rp27,68 triliun, termasuk dividen interim sebesar Rp10,88 triliun yang sudah dibayarkan sebelumnya.
Sementara sisanya akan dibagi secara proporsional kepada pemegang saham publik yang tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) pada tanggal recording date.
Menurut Hendy, keputusan pembagian dividen telah melalui pertimbangan matang, memperhatikan kondisi keuangan BRI yang solid dan struktur modal yang kuat. “BRI mempertimbangkan sejumlah aspek dalam menentukan besaran dividen, termasuk kebutuhan ekspansi bisnis, manajemen risiko bank hingga kecukupan likuiditas,” tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) BRI tetap terjaga di atas 19 persen dalam jangka panjang, memastikan perusahaan tetap dalam kondisi keuangan yang sehat untuk mendukung pertumbuhan bisnis ke depan.
Pembagian dividen ini berdasarkan kinerja keuangan BRI hingga 31 Desember 2024. Pada periode tersebut, laba bersih konsolidasian yang dapat diatribusikan kepada entitas induk tercatat sebesar Rp60,15 triliun.
Ke depan, BRI berkomitmen untuk terus memperkuat perannya sebagai bank universal. Strategi pertumbuhan BRI tetap berfokus pada pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.
Dengan kinerja yang solid dan strategi bisnis yang berkelanjutan, BRI optimistis dapat terus memberikan manfaat jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan.