Irama Rumah Angklung di Internasional Jazz Festival Uzbekistan

Kelompok Arunika Angklung di bawah binaan Rumah Angklung tampil memukau di panggung the 9th International Jazz Festival Uzbekistan yang digelar di Kota Tashkent pada 11 Mei 2025. Foto: Dok. Rumah Angklung

apakabar.co.id, JAKARTA – Kelompok Arunika Angklung di bawah binaan Rumah Angklung tampil memukau di panggung the 9th International Jazz Festival Uzbekistan yang digelar di Kota Tashkent pada 11 Mei 2025.

Di perhelatan tersebut, Arunika Angklung membawa sejumlah lagu yang diaransemen khusus untuk membaurkan nuansa angklung dengan irama jazz, sehingga menghasilkan kualitas musikal yang unik dan memikat.

Rumah Angklung dan Arunika juga membawakan lagu Kopi Dangdut yang diaransemen kembali oleh Rumah Angklung, membuat seluruh penonton yang datang ikut bergoyang bersama. Para penonton juga diberikan kesempatan untuk dapat bermain angklung bersama.

Baca juga: Jendela Kedap Suara Asal Polandia Hadir di Jakarta, Solusi Atasi Polusi Suara

Kuasa Usaha Ad-interim KBRI Tashkent, Shintia Christiani Saeh menerangkan pihaknya telah 6 (enam) kali berpartisipasi di panggung International Jazz Festival Uzbekistan di Tashkent yang diadakan oleh ACDF bekerja sama dengan UNESCO.

“Angklung memukau panggung Festival Jazz Internasional di Tashkent! Alunan musik angklung di panggung internasional di Tashkent, Uzbekistan merupakan salah satu upaya KBRI Tashkent dalam mempromosikan, mempertahankan dan melestarikan warisan budaya Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO sebagai Budaya Tak Benda Warisan Manusia yang berasal dari Indonesia,” katanya dalam keterangan tertulis dikutip Kamis (15/5).

Kelompok Arunika Angklung di bawah binaan Rumah Angklung tampil memukau di panggung the 9th International Jazz Festival Uzbekistan yang digelar di Kota Tashkent pada 11 Mei 2025. Foto: Dok. Rumah Angklung

Ketua Yayasan Rumah Angklung Indonesia menjelaskan dengan aransemen dan komposisi yang segar ia ingin menghadirkan perspektif baru terhadap angklung.

Terlebih, angklung yang telah dikenal luas di berbagai dunia, membuat penampilan Rumah Angklung dan Arunika menjadi lebih transformatif dengan kolaborasi menjadi lebih harmonis dengan musik modern dengan balutan jazz.

“Kehadiran para perempuan hebat dari Arunika Angklung pun menambah kekuatan tersendiri, menghadirkan energi dan semangat lintas generasi yang sangat istimewa,” jelasnya.

Baca juga: Hutan Tropis Kalimantan Jadi Inspirasi Sepatu Adidas

Sementara itu, Ketua dan Pendiri Komunitas Arunika, Diana Gita Akmal Syarif mengaku penampilan Rumah Angklung di pentas internasional bersama musisi jazz dunia menjadi sebuah kebanggaan.

Terlebih angklung merupakan alat musik tradisional Indonesia yang diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia membuat dialog budaya dan semakin mempererat hubungan antarbangsa melalui musik.

“Kami bisa menunjukkan bahwa getaran angklung yang indah dapat mendendangkan berbagai lagu dari musik daerah hingga musik jazz. Hal ini juga membuktikan bahwa alunan suara angklung Indonesia bukan hanya indah tapi juga berkelas,” katanya.

Konser ditutup dengan tarian kontemporer oleh Asri Dwi Hapsari yang mengiringi lagu original Dwipantara ciptaan Rumah Angklung yang bercerita tentang laut, gunung, dan hutan.

Festival ini juga dimeriahkan oleh kehadiran para musisi jazz kelas dunia, seperti Chris Botti, Peter Bence, Pawel Gusnar, dan sejumlah nama besar lainnya dari berbagai negara, menjadikan perhelatan ini sebagai panggung musik lintas budaya yang sangat dinantikan.

194 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Bethriq Kindy Arrazy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *