JAKARTA – Setelah digunakan perjalanan jauh, ada baiknya Anda langsung mengecek kendaraan termasuk ganti oli di bengkel resmi, seperti di Auto2000.
Langkah ini dilakukan karena bisa jadi saat perjalanan banyak mengalami kendala yang dapat membuat mobil rusak.
Seperti menabrak lubang jalan yang dalam, sehingga berpotensi merusak komponen kaki-kaki mobil, antara lain shock absorber.
Selain itu yang tidak kalah penting, mesin mobil bekerja keras di tengah kemacetan jalan yang melelahkan. Belum lagi kalau harus berhadapan dengan macet panjang.
Di sini terlihat bahwa oli mesin memiliki peran besar dalam menjaga komponen mesin sampai bagian yang tersembunyi sekalipun.
Maka dari itu, apabila oli mesin tidak diganti, dampak buruk akan terjadi pada mobil kesayangan Anda.
Seiring bertambahnya jam kerja mesin, senyawa kimia oli mesin pasti akan berubah serta kemampuannya dalam melumasi dan melindungi komponen mesin yang saling bergesekan akan ikut menurun.
Khususnya kalau mobil sering menghadapi kondisi berat seperti macet. Parkir di rumah sekalipun, tidak berarti aman karena akan terjadi oksidasi di dalam mesin mobil yang membuat formula oli rusak dan memicu karat.
Masalahnya, turunnya kemampuan oli akan membuat gesekan antar komponen mesin makin meningkat dan meninggalkan banyak residu.
Selain membuat komponen mesin menjadi cepat rusak, jika dibiarkan kotoran akan menumpuk di dalam saluran oli mesin, bahkan menyumbatnya jika sudah terlalu banyak.
Residu berlebihan turut mempengaruhi kerja pompa dan filter oli mesin, di mana kalau sudah parah dapat mengakibatkan keduanya tersumbat.
Karena itu, Anda wajib mengganti filter oli secara rutin waktu ganti oli mesin yang sebaiknya dilakukan ketika servis berkala.
Fungsi oli lainnya juga akan menurun, seperti kemampuan melepaskan panas mesin sehingga kerja radiator makin berat.
Padahal, suhu kerja yang terlalu tinggi akan membuat mesin kesulitan beroperasi dengan baik. Selain mengurangi tenaga yang dihasilkan, mobil juga akan menjadi lebih boros BBM.
Mobil yang tidak dipakai dalam jangka waktu lama tetap harus ganti oli mesin secara berkala.
Seiring waktu, senyawa kimia oli mesin akan mengalami perubahan akibat proses oksidasi secara alami.
Kandungan air sebagai hasil dari oksidasi akan meningkat pada oli mesin hingga mencapai tingkat yang berbahaya jika didiamkan.
Begitu mesin dinyalakan dan oli bekerja, kontaminasi air akan merusak senyawa oli dan menurunkan kemampuannya dalam melumasi dan melindungi komponen mesin.
Akhirnya, mesin mobil rusak akibat pelumas gagal melindungi komponen mesin kendaraan.
Tidak lupa, ruang mesin turut memiliki potensi timbul karat karena proses oksidasi yang gagal diredam oleh oli mesin.
Jika dibiarkan, karat akan merambat ke berbagai komponen di dalam mesin dan mengakibatkan kerusakan parah.
Ganti Oli Mesin Berdasarkan Jarak Tempuh atau Durasi Pemakaian
Melihat pentingnya tugas oli mesin, cairan pelumas ini harus selalu dalam pengawasan, minimal menggantinya ketika servis berkala setiap 6 bulan atau 10.000 km, tergantung mana yang tercapai lebih dahulu.
Bila mobil Toyota Anda bisa servis di bengkel resmi seperti Auto2000. Selain kualitasnya terjamin dan sesuai spesifikasi mesin, oli yang dipakai juga dijamin asli produk TMO.
Meski demikian, masih banyak pemilik mobil yang bingung soal kapan waktu yang tepat untuk mengganti oli.
Ada yang berpatokan pada jarak tempuh, ada juga yang mengacu pada jangka waktu pemakaian. Dari kedua acuan tersebut, mana sebenarnya yang paling tepat?
Baik berdasarkan jarak tempuh maupun durasi pemakaian, keduanya bisa dijadikan patokan oleh pemilik mobil.
Tinggal melihat mana yang lebih dulu tercapai. Misalnya, karena mobilitas sangat tinggi seperti untuk taksi online atau sering bepergian ke luar kota, tidak sulit untuk mencapai jarak tempuh 10.000 km.
Jangan ditunda, segera ganti oli mesin meskipun waktu operasional belum mencapai 6 bulan. Karena bekerja keras, ada potensi timbul residu di dalam oli.
Ada pula risiko formula oli berubah atau rusak sehingga kemampuannya dalam melindungi dan melumasi komponen mesin tidak lagi efektif.
Untuk Anda yang lebih sering beraktivitas di dalam kota atau jarang mengendarai mobil, odometer 10.000 km mungkin akan sulit tercapai dalam jangka waktu 6 bulan.
Namun patut dicatat, situasi berkendara stop and go di dalam kota sangat ‘menyiksa’ mesin yang membuat oli harus bekerja lebih keras lagi.
Salah satu alasannya karena mesin mobil kesulitan memperoleh pendingin alami yang berembus dari depan akibat banyak berhenti.
Alhasil, oli dan cairan pendingin harus bekerja lebih berat. Padahal seiring waktu, senyawa oli akan berubah di mana suhu tinggi akan mempercepat proses kerusakan.
Jangan lupa pula, oli pada mobil yang banyak parkir di rumah berisiko mengalami perubahan akibat proses oksidasi alami.
Begitu mesin dinyalakan, kontaminasi air akan merusak senyawa oli dan menurunkan kemampuannya.
Ruang mesin turut memiliki potensi timbul karat karena proses oksidasi yang gagal diredam oleh oli.
Menurut Yagimin, Chief Marketing Auto2000, pelanggan tinggal menyesuaikan waktu ganti oli mesin dengan mobilitas setiap hari. Lihat mana yang tercapai lebih dahulu, baik jarak tempuh ataupun waktu pemakaian.
“Segera ganti oli kalau sudah melampauinya. Jangan ditunda karena banyak risiko yang timbul akibat tidak ganti oli mesin secara rutin, selanjutnya booking servis berkala via website Auto2000,” kata Yagimin dalam keterangannya, Senin (12/5).