apakabar.co.id, JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengecam keras serangan dadakan Israel ke Iran pada Jumat dan mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengambil langkah tegas.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menerangkan serangan tersebut merupakan bentuk kegagalan dari sistem tata internasional yang selama ini tidak dipelihara dan tidak dijaga konsistensinya.
“Ini sama dengan mengancam dunia dengan ancaman keruntuhan bersama,” kecam pria yang akrab disapa Gus Yahya tersebut di Jakarta, Jumat (13/6).
Baca juga: PBNU Berangkatkan 50 Bus Mudik Gratis ke Jawa dan Sumatra
Gus Yahya menilai konflik berkepanjangan dan tindakan sepihak oleh aktor-aktor global merupakan konsekuensi dari lemahnya peran dan ketegasan masyarakat internasional.
Menurut dia, serangan Israel ke Iran yang dilakukan tanpa proses multilateral yang layak bukan hanya melanggar norma internasional, tetapi juga berpotensi menyeret dunia ke dalam krisis yang lebih besar.
Di sisi lain, serangan Israel ke Iran ini kian memperburuk eskalasi konflik global. Apalagi sebelumnya konflik seperti antara Rusia-Ukraina dan Pakistan-India yang semakin menunjukkan betapa rapuhnya stabilitas global saat ini.
“Sebelum serangan ini saja (Israel ke Iran), kita sudah sangat khawatir dengan berbagai macam konflik yang meletus di banyak tempat,” katanya.
Baca juga: MBG Sasar 5 Juta Santri, PBNU Bentuk Satgas Percepatan
Gus Yahya mendesak seluruh negara, terutama PBB, agar bertindak lebih tegas dan cepat dalam merespons situasi yang semakin memburuk. Ia menekankan pentingnya konsolidasi global demi menjaga keselamatan umat manusia secara menyeluruh.
“Kita memanggil negara-negara ini untuk bertindak demi keselamatan dunia. Kalau aktor-aktor global dibiarkan bertindak seenaknya sendiri, ini bisa menjerumuskan seluruh dunia ke dalam bencana luar biasa,” ujar Gus Yahya.
Ia juga menyampaikan PBNU telah aktif melakukan komunikasi lintas tokoh dan lintas negara, termasuk dengan para pemuka agama dan pemimpin masyarakat internasional. Namun beragam upaya informal saja tidak cukup.
“Tata dunia dan geopolitik itu stakeholder-nya adalah negara. Maka negara-negara harus bergerak,” kata Gus Yahya.
Baca juga: Jokowi Temui Kiai PWNU Jateng, Bahas Pilkada Aman dan Lancar
Gus Yahya menyerukan masyarakat internasional agar bersatu, melampaui identitas agama atau negara, demi mencegah keruntuhan peradaban dunia.
“Maka seluruh dunia harus berkonsolidasi, bersatu untuk menghentikan semua ini segera. Supaya kemanusiaan dan seluruh tatanan peradaban dunia ini selamat,” jelasnya.