apakabar.co.id, JAKARTA – Menteri Koperasi dan UKM, Maman Abdurrahman, menyuarakan keprihatinan sekaligus peringatan keras kepada pemerintah daerah dan bank penyalur di Kalimantan.
Pasalnya, hingga pertengahan 2025, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di lima provinsi di pulau itu baru mencapai Rp7,6 triliun, jauh tertinggal dibanding realisasi nasional yang sudah tembus Rp116 triliun dari target Rp300 triliun.
“Distribusi KUR harus cepat dan tepat. Pemerintah daerah sudah diberi amanah untuk merealisasikannya,” kata Maman saat rapat koordinasi monitoring KUR se-Kalimantan, Rabu (18/6), di Banjarmasin, dikutip dari Antara.
Maman juga menekankan agar 60 persen KUR diarahkan ke sektor produksi, bukan konsumtif. Menurutnya, sektor produksi memiliki dampak ekonomi lebih luas karena menyerap lebih banyak tenaga kerja.
“Kalau usaha produksi bergerak, efeknya besar. Mereka menciptakan barang dan menyerap banyak tenaga kerja,” tegasnya.
Ia mengapresiasi capaian Kalimantan yang telah menyalurkan 52 persen KUR ke sektor produksi. Namun secara keseluruhan, penyaluran KUR di Kalimantan dinilai masih rendah. Karena itu, ia mendorong pemda dan bank penyalur lebih aktif menjangkau pelaku usaha.
“Jatah plafon KUR di Kalimantan sifatnya fleksibel, tergantung keseriusan dan kapasitas bank. Kalau plafon besar tapi bank tidak siap, akan percuma,” ujar Maman.
Maman menyebut realisasi KUR akan terus dipantau agar benar-benar dinikmati pelaku usaha produktif. Ia juga mengingatkan agar keuntungan dari penyaluran KUR digunakan untuk perbaikan sistem penyaluran.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kalsel, Gusti Yanuar Noor Rifai, menyebut realisasi KUR di provinsinya per Juni 2025 baru menyentuh Rp2,1 triliun dari target Rp5,6 triliun. Meski masih setengah jalan, ia optimistis target akan tercapai, seperti tahun sebelumnya.
“Sektor perdagangan masih dominan, khususnya di Banjarmasin,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Kalsel, Fachrudin, mengakui penyaluran KUR lembaganya masih minim: baru Rp180 miliar dari target Rp1 triliun. Ia menyatakan tengah menyiapkan perbaikan sistem sesuai arahan menteri.