apakabar.co.id, JAKARTA – Polisi menetapkan SL alias Sule sebagai tersangka pembunuhan tiga pemuda yang tewas bersimbah darah di kawasan SMP Negeri 35 Banjarmasin, Kompleks Bawang Merah XI, Sungai Andai, Banjarmasin. Peristiwa tragis itu terjadi pada Minggu (29/6) dini hari.
Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Eru Alsepa, menyebutkan bahwa Sule adalah pelaku utama. Ia ditangkap lima jam setelah kejadian. Sempat mengelak, ia baru mengakui perbuatannya setelah dihadapkan dengan bukti serta keterangan saksi.
“Dari hasil pemeriksaan, SL mengakui semua perbuatannya. Dia dijerat pasal 338 KUHP tentang pembunuhan,” ujar Eru, Senin (30/6).
Berdasarkan keterangan saksi mata UW, peristiwa berdarah itu bermula dari ajakan nongkrong sambil menenggak minuman keras di halaman SMP Negeri 35. Saat itu hadir beberapa pemuda, termasuk Sule, Fadil (18), dan UW.
Ketegangan mulai muncul ketika Sule mengajak patungan membeli minuman lagi. Namun, Fadil menjawab datar, “Aku beli sendiri juga bisa.” Kalimat itu membuat Sule tersinggung. Cekcok pun pecah, meski sempat diredam.
Diduga masih terbakar emosi, Sule menyuruh Fadil memanggil saudaranya jika memang ingin mencari masalah. Fadil pun menghubungi sang kakak, Ijat (Muhammad Rizaldi, 22), yang datang bersama temannya, Muhammad Reno (17). Keduanya membawa arit.
Begitu tiba, Ijat langsung menyerang Sule. Namun serangannya meleset. Sule yang sudah menggenggam pisau, membalas dengan tusukan ke tubuh Ijat.
Arit di tangan Ijat terlepas, lalu diambil Sule. Ia membabi buta menyerang balik hingga membuat Ijat tersungkur bersimbah darah.
Fadil mencoba menyelamatkan kakaknya dengan ikut menyerang, namun nasibnya sama. Ia disabet hingga roboh. Reno juga ikut mencoba membantu, tapi tak kuasa menghadapi amukan Sule.
Ijat dan Reno tewas di lokasi. Fadil sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong. Ketiganya diketahui warga Jalan Kampung Melayu.
Sementara itu, Sule yang mencoba kabur, berhasil dibekuk tak lama kemudian oleh aparat di lapangan. Ia juga diketahui pernah terlibat kasus penganiayaan dan membawa senjata tajam saat mabuk-mabukan.
Pihak kepolisian masih mendalami kemungkinan adanya pelaku lain atau faktor pemicu tambahan dalam peristiwa ini.