Mentan Amran Ingatkan Bahaya Pangan Terganggu: Negara Bisa Runtuh

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam kuliah umum ratusan mahasiswa, dosen, dan pimpinan Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar), di Majene, Sulawesi Barat, Sabtu (19/7/2025). Foto: Kementan

apakabar.co.id, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengingatkan bahaya keruntuhan negara bila ketahanan pangan yang menjadi pondasi negara terganggu. Karena itu, pencangan pembangunan pertanian harus dirancang hingga seribu tahun ke depan.

Selain itu, keberhasilan sektor pertanian di masa depan juga ditentukan oleh peran generasi muda. Hal itu disampaikannya dalam kuliah umum yang mengangkat tema “Inovasi dan Teknologi dalam Meningkatkan Produktivitas dan Kesejahteraan Petani” di Universitas Sulawesi Barat, Sabtu (19/7).

“Kalau pangan terganggu, negara bisa runtuh. Itulah kenapa Presiden serius menggarap pertanian, bukan hanya untuk lima tahun ke depan, tapi untuk 1.000 tahun mendatang,” katanya dalam keterangannya dikutip di Jakarta, Sabtu (19/7).

Baca juga: Mentan Minta Tindak Tegas Praktik Kecurangan Beras

Amran juga menekankan filosofi hidup yang membentuk kesuksesannya di dunia pertanian dan pemerintahan yakni keyakinan, tindakan, dan konsistensi.

Menurutnya, membangun pertanian masa depan bukan hanya soal teknologi dan infrastruktur, tapi juga soal mentalitas dan karakter pelaku utamanya.

“Kalau tidak yakin pada diri sendiri, jangan harap pertanian bisa jadi tulang punggung bangsa. Generasi muda harus yakin, berani bertindak, dan konsisten berkontribusi,” ujarnya.

Dia juga menyinggung pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan yang siap menjawab tantangan global termasuk krisis pangan dunia.

Oleh karena itu dia mendorong mahasiswa untuk keluar dari zona nyaman dan aktif terlibat dalam transformasi pertanian Indonesia.

“Masa depan pertanian ada di tangan anak muda. Jangan hanya jadi penonton. Turun ke lapangan, pahami realita petani, dan jadilah bagian dari solusi,” tegasnya.

Baca juga: Salahgunakan Wewenang, Mentan Pecat Dua Pejabat Pemain Proyek

Selain membahas pembangunan karakter, Amran memaparkan visi besar Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada pangan nasional. Ia menyebutkan, pangan merupakan kebutuhan strategis yang tidak bisa ditawar, karena menyangkut stabilitas sosial, ekonomi, bahkan politik bangsa.

Dalam konteks ini, Amran menyoroti program hilirisasi pertanian yang memiliki potensi nilai tambah tinggi. Ia mencontohkan kelapa yang hanya bernilai Rp1.000 di tingkat petani bisa diolah menjadi Virgin Coconut Oil (VCO) dengan nilai jual mencapai Rp145.000 per liter.

“Ini potensi luar biasa. Dengan hilirisasi, kita bisa menciptakan jutaan lapangan kerja dan membangkitkan ekonomi desa,” jelasnya.

2 kali dilihat, 2 kunjungan hari ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *