apakabar.co.id, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mendadak teringat ayahnya Soemitro Djojohadikusumo saat mendengar ‘PSI‘, partai yang merujuk pada besutan ayahnya bernama Partai Sosialis Indonesia.
Karena itu, Prabowo menyatakan berterima kasih kepada Partai Solidaritas Indonesia karena memilih singkatan PSI yang menurutnya merupakan penerus perjuangan Partai Sosialis Indonesia yang pernah menjadi alat perjuangan begawan ekonomi Indonesia tersebut.
“Saya sedikit emosional kalau mendengar kata-kata PSI, karena dahulu ayahanda saya pernah menjadi ketua PSI, yang PSI lama, PSI versi lama, yaitu Partai Sosialis Indonesia, sekarang ada penerusnya Partai Solidaritas Indonesia. Terima kasih telah memilih nama PSI, hurufnya dipilih, tetapi ya solidaritas sosial, Pancasila juga sosial,” katanya dalam penutupan Kongres PSI 2025 di Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (20/7) malam.
Baca juga: ‘Prabowo Dua Periode’ Menggema di Penutupan Kongres PSI
Ayahanda Presiden Prabowo, Sumitro Djojohadikusumo merupakan seorang begawan ekonomi dan menteri pada masa Orde Lama dan Orde Baru, merupakan orang penting Partai Sosialis Indonesia, yang berjuang bersama-sama dengan tokoh-tokoh pejuang lainnya seperti Sutan Sjahrir, ketua umum Partai Solidaritas Indonesia dan perdana menteri Republik Indonesia pada tahun 1945 sampai dengan tahun 1947.
Dalam berbagai memoar dan biografinya, Sumitro dikenal sebagai politikus Partai Solidaritas Indonesia yang aktif menyuarakan pentingnya pemerataan pembangunan, dan Sumitro juga aktif mengkritik kebijakan-kebijakan yang dinilai terlalu “Jawa-sentris”.
Walaupun demikian, Presiden Ke-1 Soekarno pada 17 Agustus 1960 mengeluarkan surat keputusan yang membubarkan PSI dan Masyumi, karena keduanya disebut-sebut terlibat dengan kelompok PRRI/Permesta.
Baca juga: Prabowo ke Jokowi: Curhat Capek Sering ke Luar Negeri
Sumitro, yang saat itu sempat menjadi buronan politik Soekarno, pun sempat berpindah-pindah negara, termasuk memilih menetap di Singapura. Sumitro baru kembali ke Indonesia pada tahun 1967, yaitu saat Orde Lama tumbang, dan Presiden Ke-2 Soeharto memulai rezim Orde Baru menggantikan Orde Lama pimpinan Soekarno.
Presiden Prabowo menghadiri acara penutupan Kongres PSI pada Minggu malam, yang menjadi momen ditetapkannya Kaesang Pangarep kembali menjabat sebagai ketua umum partai. Kongres PSI itu juga menjadi momen diumumkannya nama dan logo baru partai, yaitu yang semula Partai Solidaritas Indonesia menjadi Partai Super Terbuka (Tbk.), dan logo baru yang semula bunga mawar menjadi gajah berwarna merah dan hitam.