apakabar.co.id, JAKARTA – Suasana berubah mencekam di sebuah rumah sederhana di Bontang Barat, Kalimantan Timur, Jumat (25/7) sore. Seorang perempuan muda berinisial ECP ditemukan tewas dalam posisi tergantung di kusen dapur. Lehernya terikat kain sprei.
ECP masih berusia 23 tahun. Ia lahir dan tumbuh di Bontang. Sosoknya dikenal pendiam dan tertutup. Selama ini, ia tinggal bersama adik dan seorang teman. Tak banyak yang tahu bahwa rasa sakit yang ia alami tak hanya soal fisik.
Pagi sebelum kejadian, ECP sempat mengeluh sakit pada leher, badan, dan kaki. Ia pergi mengurut bersama saksi pertama. Sekitar pukul 13.00 Wita, ECP tercatat mendatangi UGD RSUD Taman Husada Bontang seorang diri.
Ia kembali ke rumah. Teman serumah yang saat itu tidur siang melihatnya pulang. Sekitar pukul 14.30 Wita, saat dibangunkan untuk menjemur pakaian, ia keluar kamar dan menemukan ECP dalam keadaan tergantung di dapur.
Saksi berusaha menolong dengan menurunkan tubuh ECP lalu meminta bantuan. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, tetapi nyawanya tidak tertolong.
Kepala Humas Polres Bontang, Iptu Danny, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyebut dugaan kuat mengarah pada tindakan bunuh diri.
“Dari keterangan saksi dan keluarga, korban memang sudah pernah mengungkapkan keinginan untuk mengakhiri hidup,” kata Danny, Sabtu (26/7).
Polisi menemukan ECP sebelumnya mengonsumsi tiga jenis obat yang biasa diberikan untuk pasien gangguan kejiwaan. Keluarga juga pernah mendengar langsung niat bunuh diri yang disampaikan ECP.
“Ini kasus yang sangat memprihatinkan. Korban diduga mengalami depresi berat. Kami turut berduka dan berharap ini menjadi perhatian bersama tentang pentingnya dukungan bagi mereka yang sedang berjuang dengan kesehatan mental,” tambah Danny.
Pihak keluarga menolak dilakukan autopsi maupun visum. Mereka menerima kejadian ini sebagai musibah dan telah menandatangani surat pernyataan resmi.
Yang jelas kasus ECP bukan hanya soal kehilangan satu nyawa muda, tapi tentang pentingnya kesadaran kolektif untuk lebih terbuka membahas dan menangani masalah kesehatan mental.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang berjuang secara mental, jangan ragu untuk mencari bantuan. Bicaralah, karena Anda tidak sendiri.