apakabar.co.id, SOLO – Bengawan Team UNS memperkenalkan karya terbarunya Nirankara 3.0 dan Wirasena 3.0. Mobil ini hadir dengan sejumlah pembaruan dibanding generasi sebelumnya dan diklaim hemat energi.
Perwakilan Bengawan Team UNS, Ridwan Nur Sa’id, mengungkapkan bahwa Nirankara generasi terbaru menggunakan mesin bensin berbasis Honda Karisma yang dimodifikasi menjadi sistem injeksi dengan dua busi serta rasio kompresi 12:1.
“Struktur mobil juga kami tingkatkan melalui chassis semi-monokok berbahan serat karbon dan kayu balsa. Menjadikannya ringan namun kuat dengan bobot hanya 45 kilogram,” ungkap Ridwan Nur Sa’id, Rabu, (17/9).
Bentuk bodi Nirankara ditambahkan Ridwan juga menyerupai tetesan air untuk meminimalkan hambatan udara, dengan dimensi Panjang 3,1 meter, lebar 0,8 meter, dan tinggi 0,6 meter.
Sebagai perbandingan, Nirankara generasi sebelumnya berhasil meraih prestasi membanggakan pada ajang Shell Eco-marathon 2024 dengan konsumsi bahan bakar 983,3 kilometer per liter. Pencapaian itu menjadi pijakan kuat bagi pengembangan Nirankara 3.0 tahun ini.
Kemudian selanjutnya, Wirasena 3.0. mobil ini dirancang menyerupai mobil konvensional agar lebih aplikatif di jalan raya.
Pada generasi terbaru ini, bobot mobil berkurangi dari 120 kilogram menjadi 99 kilogram berkat penggunaan chassis ladder frame berbahan aluminium dan bodi serat karbon.
“Dengan dimensi bodi panjang 2,6 meter, lebar 1,3 meter, dan tinggi 1,1 meter. Mesin diesel berbasis Yanmar L48 dengan rasio kompresi 20:1 tetap menjadi andalan kami,” ucap Ridwan.
Sebagai gambaran, Wirasena pada tahun lalu mampu mencatatkan konsumsi bahan bakar 226,9 kilometer per liter pada ajang Kontes Mobil Hemat Energi 2024. Hasil ini menjadi motivasi untuk membawa Wirasena 3.0 ke level yang lebih baik lagi.
Sementara itu Rektor UNS, Prof. Dr. Hartono menjelaskan bahwa Bengawan Team UNS meluncurkan prototipe mobil ini agar dapat diikutkan dalam kompetisi mobil hemat energi yang akan diselenggarakan di Universitas Jember.
“Supaya ini dapat mengulang prestasi tahun yang lalu. Di mana tahun lalu Bengawan Team UNS juga mengikutkan dua prototipe ya. Masing-masing bisa menjuarai di turnamen yang sama. Mudah-mudahan tahun ini juga bisa menjuarai,” paparnya.
Hartono menyebut UNS mempunyai target jangka panjang ke depan bahwa mobil hemat energi tersebut dapat diproduksi secara masal.
“Ke depan, kami berharap ide hemat energi ini bisa diadopsi industri otomotif atau bahkan perusahaan nasional seperti Pindad. Target jangka panjangnya adalah produksi massal,” jelasnya.
Dilain pihak Walikota Solo, Respati Ardi berharap karya dari Bengawan Team UNS ini tidak hanya untuk diikutkan perlombaan kompetisi.
Namun bisa membantu pemerintah kota dan bisa membangun inovasi-inovasi yang berdampak ke masyarakat.
“Misalnya untuk transportasi umum ramah lingkungan, kendaraan logistik ringan, atau bahkan pengolahan limbah. Inovasi seperti ini sangat penting untuk mendukung pemban gunan berkelanjutan,” ungkapnya.
