apakabar.co.id, BANDUNG – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung bersama jajaran kepolisian melakukan pengecekan takaran BBM di delapan SPBU di Kota Bandung. Kegiatan itu untuk memastikan SPBU tidak melakukan tindak kecurangan saat arus mudik berlangsung.
Penera Madya UPT Metrologi Legal Disdagin Kota Bandung Sarman menjelaskan, pengecekan takaran BBM di SPBU dilakukan untuk menjamin tidak ada kecurangan, sehingga konsumen tidak dirugikan. Disdagin Kota Bandung juga ingin memastikan takaran BBM di SPBU sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Saat melakukan pengecekan, petugas akan memeriksa cap tanda tera di dispenser BBM. Apabila ditemukan cap dalam kondisi rusak, dapat diduga terjadi tindak kecurangan yang dilakukan secara sengaja.
“Masih bagus ukurannya, belum ada kelihatan indikasi kecurangan. Kemudian segel bagus tidak ada rusak, semuanya aman,” kata Sarman, Selasa (2/4).
Sarman menuturkan, total delapan SPBU akan diperiksa, dimulai sejak Selasa (2/4) hingga Rabu (3/4). Keberadaan SPBU-SPBU tersebut memang kebetulan terletak di kawasan jalur mudik.
“Tidak semua diuji, mengingat tempatnya, terutama di titik-titik arus mudik. Target hari ini empat, mungkin besok empat titik,” ucap Sarman.
Sarman berharap masyarakat yang mengalami keluhan terkait kecurangan takaran bisa segera melaporkan ke Disdagin Kota Bandung. Atau, masyarakat juga bisa melapor kepada petugas yang sedang bertugas memeriksa takaran BBM di SPBU.
“Di SPBU ada bejana ukur, kita bisa izin ke orang SPBU melihat takaran supaya tidak ada kecurigaan,” terangnya.
Selama ini, ungkap Sarman, mayoritas masyarakat belum mengetahui apakah takaran BBM yang dibeli, sudah sesuai aturan atau tidak. Itu terjadi karena mereka tidak mengatahui letak kecurangannya.
Sejauh pemeriksaan yang dilakukan pada hari ini, Sarman menyebut, belum ditemukan adanya kecurangan. Itu artinya, semua SPBU yang diperiksa melakukan aktivitas sesuai dengan aturan yang berlaku
