apakabar.co.id, JAKARTA – Duka menyelimuti Kalimantan Selatan. Tak terkecuali anggota DPR RI, Syamsul Bahri.
SBR, begitu ia disapa, memandang KH Saifuddin Zuhri atau Guru Banjar Indah sebagai suri tauladan.
“Guru yang menjadi tauladan, karismatik dan sejuk dalam membimbing umat,” jelasnya kepada media ini, Minggu (7/4).
Guru Banjar Indah, SBR mengenangnya tak hanya sebagai ulama yang tawadu. Yang begitu mengayomi.
Namun juga sangat mengusai sejarah Banjar dan ulama-ulama besarnya. Juga rekam jejak dan sejarah berdirinya kerajaan di Kalimantan.
Keahlian spesifik menguasai dan memahami sejarah, baik dari zaman kerajaan Hindu sampai kesultanan Islam, itulah yang menjadi pembeda Guru Banjar Indah.
“Kedalaman ilmu beliau jarang dipunyai ulama-ulama lain di Kalimantan,” jelas legislator Senayan asal Batulicin ini.
Banjar Indah tak ubahnya lautan manusia setiap Guru Udin menggelar pengajian. Itulah kenangan lain di benak SBR.
“Kita begitu kehilangan ulama besar Banjar yang selalu istikamah membimbing umat,” pungkas Syamsul.
Guru Banjar Indah tutup usia di RS Islam Sultan Agung, Banjarbaru, Minggu pagi (7/1). Pimpinan Majelis Taklim Bani Ismail itu mengembuskan napas terakhirnya di usia 71 tahun.