apakabar.co.id, JAKARTA – Perusahaan Surabaya Hobby di bawah pimpinan Agung Surya Dewanto mendapat sanksi dari Amerika Serikat (AS) karena diduga memasok 100 servomotor untuk drone Mohajer-10 ke Iran.
Servomotor merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan untuk memproduksi drone tempur.
Namun, dugaan tersebut dibantah oleh pihak Surabaya Hobby karena selama ini servomotor drone di perusahaannya hanya dijual di dalam negeri.
Membahas perihal drone buatan Iran, negara di kawasan Timur Tengah tersebut memang memiliki drone bersenjata yang canggih.
Mohajer-10 adalah nama drone canggih buatan Iran yang pernah dipamerkan pada Agustus 2023 silam.
Dalam keterangan kantor berita IRNA di Iran dikutip Senin (3/6), drone ini diklaim dapat terbang hingga ketinggian 7.000 meter.
Drone ini juga memiliki kemampuan yang lebih canggih dari drone tempur pendahulunya, yakni Mohajer-6.
Keunggulan drone ini ialah mampu terbang selama 24 jam dengan jarak tempuh sejauh 2.000 kilometer (km) atau mampu menjangkau wilayah Israel.
Selain itu Mohajer-10 juga dapat melesat dengan kecepatan sampai 210 km per jam.
Bahkan, mampu menampung 450 liter bahan bakar untuk akomodasi penerbangannya.
Hebatnya lagi, drone ini dapat membawa bom berbobot 300 kilogram serta peralatan pengawas elektronik hingga kamera.
Mengutip laman The Debrief pada Senin (3/6), Mohajer-10 disebut mirip dengan drone MQ-9 Reaper buatan AS.
MQ-9 Reaper diproduksi oleh General Atomics Aeronautical Systems (GA-ASI) untuk United States Air Force (USAF).
Drone tempur tersebut diklaim mampu terbang dengan kecepatan 442 km per jam, dan dapat membawa rudal udara AGM 114 Hellfire dengan kemampuan serangan yang presisi.