apakabar.co.id, JAKARTA – Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Koordinator Delegasi RI dan Tim Negosiasi Tarif dengan Amerika Serikat (AS) melakukan pertemuan dengan para pengusaha Amerika.
Pertemuan yang bersamaan dengan Round Table Discussion US-ABC tersebut turut dihadiri oleh para pimpinan perusahaan-perusahaan besar AS yang tergabung dalam US-ABC seperti Amazon, Cisco, Cargill, Pfizer, Freeport, Boeing, dan Lockheed Martin.
“Pertemuan tersebut membahas sejumlah isu penting dalam penguatan hubungan ekonomi antara Pemerintah dengan sektor swasta, khususnya dalam menghadapi berbagai tantangan geopolitik,” kata Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Sabtu (26/4).
Baca juga: Sri Mulyani Ungkap Hasil Pertemuan dengan Menkeu AS
Pertemuan antara Pemerintah Indonesia dan pelaku usaha dari AS ini membahas berbagai permasalahan teknis dan implementasi dari beberapa kebijakan strategis, termasuk kerja sama yang dapat dilakukan dengan pelaku usaha AS dalam menghadapi kebijakan tarif resiprokal.
Dalam pertemuan tersebut, Pemerintah Indonesia menyampaikan upaya dan kebijakan yang sedang disiapkan untuk mendukung iklim investasi dan perdagangan yang lebih terbuka dan kompetitif.
Hal itu termasuk relaksasi kebijakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) khususnya di sektor Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dan sektor kesehatan, fasilitasi perdagangan melalui penyederhanaan prosedur impor, bea cukai, serta penguatan kebijakan neraca komoditas agar lebih adaptif terhadap kebutuhan industri dan perdagangan internasional.
Baca juga: Menkeu Pastikan RI Netral di Tengah Ketegangan AS-China
US-ABC menyampaikan apresiasi terhadap rencana Pemerintah Indonesia untuk membentuk Satuan Tugas Deregulasi untuk mengoordinasikan implementasinya ke depan. US-ABC menekankan sinergi baik yang telah terjalin dengan Indonesia dalam mendorong transformasi digital di Indonesia.
Sementara, Amazon dan Cisco yang turut hadir dalam pertemuan menyampaikan komitmennya untuk mendukung Indonesia menjadi hub data center yang sangat dibutuhkan untuk pengembangan kecerdasan artifisial (AI).
Kawasan seperti Batam dan Bintan telah dikembangkan sebagai zona perdagangan bebas atau FTZ (Free Trade Zone) untuk pusat data dan ekonomi digital sangat penting untuk memfasilitasi investasi dari perusahaan-perusahaan teknologi AS.
Baca juga: Menko Airlangga Ungkap Target Tim Negosiasi Tarif Trump
Selain itu, US-ABC menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif Pemerintah Indonesia yang inklusif dan transparan dalam menghimpun masukan dari sektor swasta untuk merumuskan tanggapan terhadap kebijakan tarif resiprokal dari AS.
US-ABC menyampaikan dukungan terhadap Pemerintah Indonesia dalam mengimplementasikan langkah strategis dalam menghadapi kebijakan tarif AS sekaligus memperkuat hubungan ekonomi kedua negara.
“Kerja sama dengan sektor swasta, termasuk US-ABC, sangat penting untuk mendukung posisi nasional dalam proses negosiasi dengan AS,” jelasnya.