apakabar.co.id, JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) kembali merilis data terbaru mengenai harga berbagai komoditas pangan di Indonesia. Dalam laporan yang dirilis pada Minggu pagi (08.30 WIB), tercatat adanya fluktuasi harga sejumlah bahan pokok, baik yang mengalami kenaikan maupun penurunan.
Data ini penting bagi masyarakat untuk mengetahui kondisi pasar dan mengatur pengeluaran rumah tangga.
Salah satu komoditas yang mengalami penurunan harga adalah telur ayam ras. Harga telur ayan ras di tingkat konsumen turun menjadi Rp28.692 per kilogram dari sebelumnya Rp29.100 per kg.
Penurunan ini tentu menjadi kabar baik bagi masyarakat, mengingat telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi.
Namun, di sisi lain, harga cabai rawit merah justru mengalami kenaikan. Harga melonjak dari Rp80.170 per kg menjadi Rp84.751 per kg. Kenaikan ini bisa berdampak langsung pada harga masakan sehari-hari, khususnya yang mengandalkan rasa pedas.
Untuk komoditas beras, terjadi pergerakan harga yang bervariasi. Beras premium naik tipis menjadi Rp15.303 per kg dari sebelumnya Rp15.551 per kg. Sementara itu, harga beras medium justru mengalami penurunan sedikit menjadi Rp13.426 per kg dari sebelumnya Rp13.690 per kg.
Beras SPHP Bulog yang disalurkan untuk menjaga kestabilan pasokan dan harga, juga mengalami penurunan harga menjadi Rp12.519 per kg dari sebelumnya Rp12.612 per kg.
Beberapa sayuran mengalami penurunan harga. Bawang merah harganya turun menjadi Rp43.346 per kg dari sebelumnya Rp45.266 per kg. Bawang putih bonggol juga turun harga menjadi Rp43.609 per kg dari sebelumnya Rp44.936 per kg.
Cabai merah keriting mengalami penurunan menjadi Rp55.575 per kg, sedangkan cabai merah besar turun menjadi Rp48.251 per kg.
Untuk daging, daging sapi murni turun sedikit ke harga Rp136.433 per kg, dari sebelumnya Rp136.472 per kg. Daging ayam ras juga turun menjadi Rp35.476 per kg dari sebelumnya Rp35.917 per kg.
Sementara itu, harga daging kerbau beku impor turun menjadi Rp106.533 per kg, dan daging kerbau segar lokal turun signifikan ke Rp120.000 per kg dari sebelumnya Rp140.972 per kg.
Minyak goreng dalam berbagai bentuk mengalami penurunan harga. Minyak goreng kemasan turun menjadi Rp20.086 per liter dari Rp20.637 per liter. Minyak goreng curah turun menjadi Rp17.485 per liter, sedangkan Minyakita berada di harga Rp17.368 per liter.
Gula konsumsi juga turun sedikit menjadi Rp18.370 per kg dari sebelumnya seharga Rp18.537 per kg.
Komoditas berikutnya, seperti jagung di tingkat peternak turun menjadi Rp5.694 per kg. Kedelai biji kering (impor) naik tipis menjadi Rp10.704 per kg. Adapun tepung terigu curah turun ke Rp9.580 per kg, dan tepung terigu kemasan juga turun menjadi Rp12.585 per kg.
Khusus produk perikanan, ikan kembung turun ke harga Rp41.502 per kg, ikan tongkol menjadi Rp34.622 per kg, dan ikan bandeng Rp33.470 per kg. Sementara itu, garam konsumsi juga ikut turun menjadi Rp11.504 per kg.
Fluktuasi harga pangan adalah hal yang lumrah terjadi, terutama menjelang masa panen atau karena faktor cuaca dan distribusi. Meski beberapa harga bahan pokok naik, penurunan pada sejumlah komoditas penting seperti telur, beras, dan minyak goreng memberi harapan akan stabilitas harga ke depan.
Masyarakat diimbau untuk terus memantau perkembangan harga agar bisa mengatur anggaran belanja dengan lebih bijak. Pemerintah melalui Bapanas juga terus melakukan pemantauan dan intervensi untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan.