apakabar.co.id, JAKARTA – Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) mengungkapkan pemerintah perlu melakukan lima hal untuk mengakselerasi terwujudnya swasembada pangan setelah dilakukannya panen raya di 14 provinsi.
Kelima hal tersebut di antaranya memperkuat infrastruktur pertanian, penguatan faktor produksi, kebijakan yang berpihak sektor pertanian, memperkuat pemasaran pertanian, serta menyiapkan alternatif penghidupan lain untuk petani.
“Yang terpenting kebutuhan atau permintaan pangan masyarakat terpenuhi. Artinya produksi nasional domestik mampu memenuhi permintaan pangan dari masyarakat,” ujar Direktur Eksekutif INDEF, Esther Sri Astuti di Jakarta, Senin (7/4).
Baca juga: Setop PHK! INDEF Minta Perbaikan Daya Beli Kelas Menengah
Esther menerangkan dalam panen raya di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota, pemerintah perlu memastikan suplai produksi yang dihasilkan bisa memenuhi permintaan dan kebutuhan pangan masyarakat.
Sedangkan untuk penguatan faktor produksi bisa dilakukan melalui pemberian bibit dan pupuk berkualitas, teknologi yang memadai, serta bimbingan teknis kepada para petani.
Sementara untuk penguatan sisi pemasaran setelah panen, bisa ditempuh dengan penguatan akses pasar supaya tidak ada lagi tengkulak yang memainkan harga pangan.
“Sisi pemasaran seperti marketing channel diperbaiki agar tidak ada tengkulak lagi dan harga stabil,” ujarnya.
Baca juga: INDEF Usul Kebijakan Ekspansif untuk Tekan Gelombang PHK
Presiden Prabowo Subianto menegaskan kembali peran vital petani dalam menjaga kedaulatan negara saat menghadiri panen raya padi serentak di 14 provinsi, yang dipusatkan di Majalengka, Jawa Barat, Senin.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyampaikan penghargaan mendalam kepada petani sebagai tulang punggung bangsa.
“Petani adalah produsen pangan. Tanpa pangan, tidak ada negara. Tanpa pangan, tidak ada NKRI,” kata Presiden di hadapan ribuan petani dan tamu undangan, diikuti dalam jaringan (daring) Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin.