RI Nego Tarif AS, CORE Ingatkan Mitigasi Skenario Terburuk

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah), didampingi Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas Oegroseno (kiri), Menteri Perdagangan Budi Santoso (kedua kiri), Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu (kedua kanan), dan Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir (kanan), memberikan keterangan terkait perkembangan dan persiapan pertemuan dengan Amerika Serikat (AS) terkait tarif perdagangan, di Jakarta, Senin (14/4/2025). Indonesia akan memberangkatkan tim negosiasi yang beranggotakan diantaranya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menlu Sugiono, Menkeu Sri Mulyani, hingga Wakil Ketua DEN Marie Elka Pangestu pada 16-23 April 2025 untuk berunding tentang tarif dagang Indonesia dengan AS. Foto: Antara

apakabar.co.id JAKARTA – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia mengingatkan agar pemerintah perlu menyiapkan mitigasi skenario terburuk apabila negosiasi tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Seperti diketahui, proses negosiasi yang dilakukan Vietnam yang menawarkan tarif nol persen terhadap produk AS namun tidak diterima. Berkaca pada hal itu, pemerintah RI perlu menyiapkan strategi antisipasi bila hal itu terjadi kepada Indonesia.

“Perlu juga mengantisipasi worst case scenario. Worst case scenario itu adalah ketika Amerika Serikat tidak mau terima negosiasinya,” kata Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Mohammad Faisal di Jakarta dikutip Selasa (15/4).

Baca juga: Badai Tarif Trump, Ekonom: Ciptakan Kekacauan yang Disengaja

Peringatan tersebut, kata Faisal, dalam posisi sekarang dinilainya tidak mudah melakukan negosiasi dengan AS.

Untuk meningkatkan posisi tawar menawar (bargaining position) Indonesia dalam negosiasi tarif AS, dirinya menyarankan agar pemerintah mencari opsi pasar lain mengingat kuantitas ekspor Indonesia ke AS hanya 10 persen, serta melakukan kalkulasi secara detail sektor apa saja yang harus diprioritaskan agar bisa dikenakan tarif rendah.

“Sebut saja misalkan pakaian wanita, pakaian olahraga, sepatu olahraga, bahan karet, furnitur, kemudian produk turunan udang, kepiting, perikanan itu ada yang sampai di atas 80 persen. Karena itu yang artinya perlu kita minta negosiasikan,” ujarnya.

Baca juga: Efek Tarif Trump, DEN: RI Perlu Juga Negosiasi dengan China

Tim delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto akan berangkat ke AS pada 16-23 April 2025 untuk melaksanakan negosiasi soal tarif timbal balik (resiprokal).

Tim yang diutus oleh Presiden Prabowo Subianto tersebut terdiri dari sejumlah menteri dan kepala lembaga. Hari ini, Menteri Luar Negeri RI Sugiono berangkat ke Washington DC untuk mempersiapkan proses negosiasi.

6 kali dilihat, 6 kunjungan hari ini
Editor: Bethriq Kindy Arrazy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *