Misi Peduli Lingkungan, LindungiHutan Jaga Hutan Indonesia

LindungiHutan telah menanam lebih dari 805.000 pohon di 50 lokasi penghijauan. Telah dipercaya 517 brand dan perusahaan dalam melakukan aksi keberlanjutan seperti Somethinc, Tokopedia, BFI Finance, PT Bussan Auto Finance (BAF), dan lainnya. Foto: LindungiHutan

apakabar.co.id, JAKARTA – LindungiHutan, startup asal Kota Semarang berkomitmen untuk melindungi, melestarikan, dan menjaga hutan secara berkelanjutan. LindungiHutan hadir untuk menjaga kelestarian hutan Indonesia mengingat fungsinya sebagai pilar dalam kehidupan yang berkelanjutan.

CEO LindungiHutan Miftachur Robani atau Ben, menjelaskan, sejak tahun 2016, lembanganya menjadi platform crowdplanting penggalangan dana online untuk konservasi hutan dan lingkungan.

“Setiap tahunnya kami memiliki pendekatan dan cara pandang baru yang berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan kami akan melangkah sejalan dengan tujuan kami,” ujar Ben dalam keterangannya di Jakarta, Senin (4/3).

Untuk mencapai tujuan tersebut, LindungiHutan menginisiasi berbagai program konservasi hutan yang melibatkan masyarakat, organisasi/komunitas, brand, perusahaan, dan pemerintah.

“Tahun ini, kami menyediakan berbagai program kerja sama seperti #PilihLestari, TreeshBash, Sedekah Pohon, ESG Program, Imbangi, Rawat Bumi, UniversiTree, Jaga Hutan, Hutan Merdeka, Musim Penghijauan, hingga Harapan Hutan,” paparnya.

Selain itu, ungkap Ben, juga terdapat program tahunan, yakni CorporaTree, CollaboraTree, dan Konsultasi Karbon.

Dalam proses kolaborasi, LindungiHutan membantu mitra hijau, mulai dari proses perencanaan hingga proses penanaman sehingga lebih mudah bagi brand/perusahaan untuk mewujudkan kepedulian terhadap lingkungannya.

Untuk menjalin kerja sama, LindungiHutan tidak membutuhkan alur yang rumit namun dapat dikomunikasikan dengan baik. Selain itu, turut dicantumkan laporan pertanggungjawaban yang dapat diakses oleh publik.

Laporan tersebut dapat dilihat melalui fitur pantau, dan akan menunjukkan detail informasi terkait pertumbuhan serta perkembangan pohon yang telah ditanam.

Untuk memastikan dampak keberlanjutan, LindungiHutan telah berkolaborasi dengan 118 penggerak (petani/komunitas lokal) dalam setiap aktivitas yang dilakukan seperti Kelompok Tani Hutan Flora Mangrove di Ekowisata Mangrove Pantai Indah Kapuk (Jakarta), Kelompok Sadar Wisata Tripari di Trimulyo (Semarang), Kelompok Mangrove Lestari di Pantai Mangunharjo (Semarang), Kelompok Sadar Wisata Alipbata di Pantai bahagia (Bekasi), Forum Peduli Pulau Pari di Pulau Pari (Kepulauan Seribu), KTH Remaja Tanjung Burung di Sukawali (Tangerang), dan lain-lain.

Keterlibatan masyarakat, ujar Ben, tidak hanya memberikan kesempatan kepada penduduk lokal untuk terlibat langsung dalam upaya konservasi, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru. Masyarakat lokal menjadi bagian dari penyedia bibit tanaman untuk kegiatan penghijauan yang akan dilakukan.

“Hal ini menjadi lapangan pekerjaan baru sehingga masyarakat dapat mengembangkan usaha pembibitan dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi perekonomian lokal,” paparnya.

Dalam jangka panjang, terang Ben, akan dihasilkan aksi penanaman yang membawa manfaat ekologi hingga ekonomi. Pohon yang tertanam berperan sebagai sumber daya alam, habitat bagi flora dan fauna, serta dapat memberikan jasa lingkungan bagi kesejahteraan masyarakat.

“Dengan demikian, kolaborasi bersama petani/masyarakat lokal berinvestasi untuk masa depan,” jelas Ben.

LindungiHutan juga mengajak seluruh masyarakat untuk terlibat dalam aksi penghijauan pada setiap kampanye penghijauannya. “Mari, bersama menghijaukan Indonesia untuk menciptakan perubahan positif di masa depan,” tandasnya.

93 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Jekson Simanjuntak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *