Perjuangan Putri Muazin Masjidil Haram Sekolah di Kalsel 

Butuh waktu berbulan-bulan untuk Khadijah Zahra pulang ke tanah air ibunya, Kalimantan Selatan. Ada peran Hanif.

Khadijah Zahra (tengah), putri dari muazin Masjidil Haram Mekkah Syekh Ali Ahmad Mulla, tiba di Kalsel bersama ibunya, Ida Royani (kiri-pojok), disambut para ketua DPC PKB. Foto: Istimewa

apakabar.co.id, BANJARBARU – Putri Syekh Ali Ahmad bin Abdurrahman Mulla, Khadijah Zahra binti Syaikh Ali Ahmad Mulla (8) akhirnya pulang ke Indonesia.

Syekh Ali Ahmad Mulla adalah muazin Masjidil Haram. Ia sudah lebih dari tiga dasawarsa menjadi juru azan di Mekkah.

Khadijah Zahra pulang bersama ibunya, Ida Royani, yang berasal dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Kalimantan Selatan.

Keduanya berangkat dari Jeddah, Arab Saudi, dan tiba di Bandara Syamsudin Noor, Kamis (19/12) tadi siang.

Pantauan media ini, kedatangannya mereka disambut oleh para Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Kalsel. Yaitu Ketua PKB Banjar Muhammad Zaini, Ketua PKB HSS Yuniati, Ketua PKB Tanah Bumbu H Hasanuddin, Ketua PKB Banjarmasin Hilyah Aulia.

Ida Royani mengungkapkan bahwa kepulangannya untuk menyekolahkan anaknya di kampung halaman atas petunjuk sang suami.

“Menurut pandangan Abuya, suami saya, menyekolahkan anak di Indonesia karena pendidikannya lebih baik, seperti ilmu akhlaknya, ilmu bagaimana bermasyarakat, silaturahminya orang indonesia lebih kuat,” ungkapnya.

Tak mudah memulangkan anaknya. Proses pemulangannya cukup panjang, apalagi si anak masih berusia 8 tahun dan berstatus kewarganegaraan Arab Saudi.

“Membawa anak pulang ke Indonesia memerlukan waktu lebih dari satu tahun untuk mengurusnya,” ujar Ida.

Lantas, berapa lama rencana tinggal di Tanah Air? Ida bilang sampai anaknya selesai bersekolah.

“Tergantung kapan anak saya selesai sekolah. Mungkin nanti akan sering ke Mekkah juga sambil berumrah,” ungkap Ida.

Ketua PKB Kabupaten Banjar, Muhammad Zaini, mengaku mendapat instruksi langsung dari Wakil Ketum PKB, Muhammad Hanif Dhakiri untuk menyambut kedatangan anak dan istri Syekh Ali Ahmad Mulla.

“Kami ditugasi untuk memastikan keselamatan anak dan istri Syekh Ali Ahmad Mulla hingga sampai ke rumah. Alhamdulillah beliau berdua ini selamat selama perjalanan,” ungkap Zaini.

Senada dengan Zaini, Ketua PKB Tanah Bumbu, Hasanuddin, menambahkan bahwa kedatangan Ida Royani dan anaknya menjadi prioritas mereka sesuai instruksi Hanif.

“Kami merasa ini adalah kewajiban kami, karena ibu Ida Royani adalah warga Kalimantan Selatan, tepatnya dari Kandangan,” ujarnya.

381 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Fariz Fadillah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *