Sebelum mudik, Perhatikan Hal Ini yang Berkaitan dengan Kesehatan

Sejumlah kendaraan antre melintas pada H-2 Lebaran di Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (8/4/2024). Menurut Pemerintah Kabupaten Bogor sebanyak 140 ribu-160 ribu kendaraan diprediksi melewati jalur Puncak, Bogor, saat periode mudik dan libur Lebaran 2024, yaitu empat kali lipat dari kapasitas jalan. Foto: ANTARA

apakabar.co.id, JAKARTA – Praktisi kesehatan masyarakat, dr Ngabila Salama menyebut beberapa hal perlu dipersiapkan sebelum berangkat mudik. Hal itu penting agar kondisi tubuh tetap bugar dan tidak mengalami kendala selama melakukan perjalanan jauh.

Hal pertama yang perlu dipersiapkan, kata Ngabila adalah obat-obatan pribadi. Obat rutin yang harus diminum di waktu tertentu harus dibawa dan tidak boleh lupa.

“Obat-obatan rutin pribadi yang harus diminum tepat waktu, vitamin untuk menjaga imunitas seperti vitamin C dan vitamin D3,” kata Ngabila di Jakarta, Senin (8/4).

Sementara itu, penderita asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) atau sesak napas dianjurkan untuk membawa obat uap atau inhaler untuk mengantisipasi serangan kambuh.

“Pada penderita hipertensi atau diabetes bisa membawa alat pengukur tensi digital, alat pengukur gula darah dan kolesterol yang dijaga valid alatnya (sudah dilakukan kalibrasi berkala),” terang Ngabila.

Berikutnya, ungkap Ngabila, sesuaikan pakaian dengan kondisi pancaroba yang kini tengah berlangsung. Hal itu berguna untuk mncegah dehidrasi dan kondisi buruk lainnya.

“Untuk mencegah dehidrasi pada kondisi panas siapkan payung, topi, kacamata hitam, baju tipis dan berwarna terang, air putih yang cukup. Dan untuk cuaca dingin, jaket, selimut, dan lain-lain. Terus jika akan melakukan aktivitas fisik, jangan lupa membawa sepatu olahraga,” tutur Ngabila.

Kemudian, ujar dia lagi, menyiapkan bekal cemilan di perjalanan seperti potongan buah atau kacang-kacangan sangat dianjurkan.

“Siapkan juga menu sahur dan berbuka tepat waktu dengan menu makanan yang sehat dan seimbang,” ungkapnya.

Ngabila melanjutkan, jika ada ancaman macet berjam-jam selama perjalanan, kelompok rentan seperti pralansia di atas 40 tahun yang memiliki komorbid cukup serius seperti hipertensi dan Diabetes Melitus, penyakit jantung, stroke, gagal ginjal kronis, atau ibu hamil < 14 minggu / > 28 minggu, dianjurkan untuk memeriksa kesehatan (check up) terlebih dahulu.

“Kemudian untuk intensitas pemberhentian selama mudik itu tidak tentu, tapi untuk mencegah infeksi saluran kencing jangan menahan kencing,” kata Ngabila lagi.

Selain itu, jika badan terasa pegal atau kelelahan dan merasa perlu meregangkan badan, dianjurkan beristirahat per 3-4 jam di rest area.

“Jadikan mudik aktivitas yang menyenangkan, jangan stres dengan kondisi kemacetan yang ada, karena stres bisa memicu kenaikan berat badan dan penurunan imunitas, sehingga mudah terkena sakit (baik penyakit menular dan tidak menular),” tandasnya.

182 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Jekson Simanjuntak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *