apakabar.co.id, JAKARTA – Atlet binaan Red Bull Blue and Silver, Frédéric Fugen, berhasil melakukan dua BASE jump berturut-turut dari Autograph Tower di Jakarta, dengan ketinggian 385 meter. Melompat dari gedung tertinggi di Indonesia sekaligus di belahan bumi selatan itu telah menempatkan Jakarta sebagai titik lokasi baru di dunia olahraga yang paling menantang saat ini.
Berbekal pengalaman lebih dari 2 dekade di olahraga dirgantara, Frédéric Fugen mencatatkan berbagai rekor terbaiknya, termasuk BASE jump dari gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa, pada tahun 2014.
Kali ini, Frédéric kembali membuktikan bahwa keberanian, tekad, dan persiapan yang baik mampu membawanya melampaui batas. “Lompatan kali ini sangat luar biasa dan unik. Walau ini bukan lompatan tertinggi yang pernah saya lakukan, namun lompatan kali ini memiliki tantangan tersendiri karena dilakukan di jantung kota besar seperti Jakarta,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima apakabar.co.id di Jakarta, Jumat (10/1).
Ketika BASE jump umumnya dilakukan dari gedung, tebing, atau gunung, uniknya semuanya itu ada di Indonesia. Hal itu, ungkap Frédéric Fugen, menjadikan Indonesia berpeluang menjadi tuan rumah acara BASE jump yang akan mendorong pertumbuhan olahraga ini di masa depan.
Sementara bagi Associate Marketing Director Putra Gaya Wahana, Hizkia Gouw, momen bersejarah itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi pengelola Autograph Tower dan Thamrin Nine kompleks secara keseluruhan. Autograph Tower, gedung tertinggi di Indonesia dan juga di belahan bumi bagian selatan, kini telah menjadi panggung bagi pencapaian kelas dunia.
“BASE jump menandai tonggak baru, tidak hanya untuk gedung ini, tetapi untuk Indonesia yang membuktikan kapasitasnya untuk inovasi kelas dunia,” ujar Hizkia.
Ia menambahkan, “Kolaborasi kami bersama Red Bull Blue and Silver dan Frédéric Fugen mencerminkan ambisi dan semangat yang mendefinisikan kemajuan Jakarta di kancah global”.
Keberhasilan acara bersejarah ini ternyata bukan hanya berkat kemampuan individu, namun juga berkat dukungan Red Bull, TNI AU, Polri, dan komunitas tanah air.
Dengan standar keselamatan yang tinggi, seperti pemantauan kecepatan angin dan dukungan teknis dari tim profesional, kegiatan ini menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki kapasitas dalam menyelenggarakan acara olahraga menantang kelas dunia.
“BASE jump merupakan olahraga yang tergolong menantang, sehingga minat dan adrenalin saja tidak cukup, tetapi juga membutuhkan persiapan dan perencanaan matang, serta keberanian dan mental yang kuat,” ujar Marsma Tyas Nur Adi, Kepala Pusat Potensi Dirgantara TNI Angkatan Udara.
Tyas Nur Adi mengungkapkan, sebagai bagian dari acara, merek minuman energi nomor satu dunia asal Austria itu, turut mendukung agar olahraga dirgantara ini bisa semakin berkembang di Indonesia. Di beberapa kesempatan Frédéric Fugen mengadakan sesi coaching clinic bersama tim Pembinaan Potensi Dirgantara TNI AU, dan Federasi Aero Sport Indonesia (FASI).
“TNI AU mengapresiasi rangkaian kegiatan ini. Atas pengalaman, pengetahuan, dan teknik BASE jump yang dibagikan kepada prajurit untuk memperkaya kecakapan mereka,” paparnya.
Senada, Irjen. Pol. (Purn) M. Adnas turut mengapresiasi rangkaian acara, utamanya sesi coaching clinic. Menurutnya, kegiatan tersebut dapat menginspirasi para talenta muda serta mengedukasi masyarakat terhadap olahraga dirgantara.
Instruktur skydiving di Federasi Aero Sport Indonesia (FASI), Ardya Rifiantara, juga tidak ketinggalan menyampaikan rasa antusiasmenya. Bisa menyaksikan bahkan terlibat dalam aksi BASE jump yang dilakukan oleh Frédéric Fugen, seorang ikon di cabang olahraga ini, merupakan pengalaman tersendiri yang bisa dinikmati sekali seumur hidup.
“Saya banyak belajar dari keterlibatan di proyek ini. Sejak tahap perencanaan, persiapan, hingga eksekusi. Saya berharap kesuksesan ini menjadi pendorong agar olahraga dirgantara semakin diminati oleh masyarakat,” ujarnya.
Kini, BASE jump dari Autograph Tower menjadi simbol perkembangan Jakarta sebagai megalopolis global, sekaligus mempertegas posisi Indonesia di mata dunia. Melalui kombinasi keberanian, profesionalisme, dan kolaborasi, acara ini tidak hanya mencatat sejarah baru, namun juga memicu semangat generasi muda dalam menembus batas dan bersaing di tingkat global.