apakabar.co.id, BANJARMASIN – Amis kecurangan Pileg 2024 menyeruak di Kalimantan Selatan. Fakta itu diendus Caleg Demokrat, Saiful Rasyid.
Caleg DPR RI itu menemukan anomali hasil rekapitulasi antara formulir C1 dan D1. Ia menduga ada penggelembungan saat penghitungan di tingkat kecamatan.
Jumlah suara D1 jauh meningkat dibanding C1. Mencurigakan, kata Saiful, ‘suara siluman’ itu hanya mengarah ke Partai Amanat Nasional (PAN).
“Suara parpol dan caleg lain memang tidak ada yang berkurang. Entah dari mana suara siluman itu didapat,” ujar caleg Dapil Kalsel 1 itu, Selasa (27/2).
Saiful membeberkan bukti anomali itu. Ia mengambil contoh di Kecamatan Astambul dan Sungai Pinang, Kabupaten Banjar.
Dari hasil rekapitulasi C1, PAN memperoleh 55 suara di Sungai Pinang. Versi D1, perolehannya menjadi 734.
“Artinya, ada penggelembungan sebanyak 679 suara yang dilakulan,” bebernya.
Begitu juga di Astambul. Di sana, C1 PAN memperoleh 1.208 suara. Lalu menjadi 1.928 pada D1.
“Di Astambul ini juga ada penggelembungan sebanyak 720 suara,” imbuhnya.
Ia lantas menuding suara-suara itu masuk ke semua caleg PAN di Kalsel 1.
Saiful lantas kembali merincikan angkat. Kata dia, suara PAN yang berdasar C1 hanya 173, menjadi 475 versi D1. Kemudian caleg PAN nomor 1, dari 910 menjadi 1.136 suara.
Begitu pila dengan caleg nomor urut 2. Semula 71 menjadi 216 suara.
Disusul caleg nomor urut 3, dari 20 menjadi 39 suara. Lalu keempat, awalnya 6 menjadi 21.
Termasuk caleg PAN nomor 5. Semula 16 menjadi 21. Diturut urutan, dari 12 jadi 20 suara.
“Untuk sementara, penggelembungan suara ini ditemukan di Kabupaten Banjar, dengan skema terstuktur, sistematis, dan massif (TSM),” tudingnya.
Dengan bukti-bukti itu, Saiful bakal melaporkan kecurangan tersebut. Ia meminta KPU, Bawaslu dan Gakkumdu menelusuri. Juga menindak tegas pihak yang curang.
“Kami juga berharap Pemilu 2024 benar-benar bisa terlaksana dengan aman, damai, jujur, dan adil,” ujar mantan Bupati HST itu.
Tudingan itu lantas direspons santai Wakil Ketua PAN Kalsel, Afrizal. Kata dia, ada lembaga berwenang menangani dugaan tersebut.
“Kami tidak ingin menanggapi hal tersebut, karena bukan ranah kami,” singkatnya.
Respon (1)