apakabar.co.id, JAKARTA – Presiden RI, Prabowo Subianto, terlihat mencoba salah satu tren viral di media sosial, yaitu “velocity,” bersama para wartawan Istana Kepresidenan dalam acara halalbilhalal di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (31/3).
Setelah menyalami ribuan masyarakat yang hadir di halaman tengah Istana Kepresidenan pada perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah, Prabowo memasuki ruang Kredensial, Istana Merdeka.
Di sana, puluhan wartawan telah menunggu untuk bersalaman dan berfoto bersama Presiden.
Saat sesi foto berlangsung, Akbar Evandio, wartawan dari Bisnis Indonesia, mengajak Presiden Prabowo untuk mengikuti tren “velocity” yang sedang ramai di kalangan warganet.
“Pak, ayo Pak, kita velocity,” ajak Akbar yang berdiri tidak jauh dari Presiden.
Menanggapi ajakan tersebut, Prabowo pun bersedia mencoba dan meminta diajarkan gerakan yang dimaksud.
“Ya, kamu contohkan, saya ikuti,” ujar Prabowo, sebelum mulai meniru gerakan “velocity.” Di akhir momen itu, ia terlihat mengacungkan tanda metal dengan kedua tangannya.
Sebelum meninggalkan ruangan, Prabowo juga sempat memperagakan gaya silat, sebuah gestur yang sering ia tunjukkan sejak masa kampanye.
Halalbilhalal di Istana Kepresidenan
Acara open house atau gelar griya yang diadakan di Istana Kepresidenan ini bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
Dimulai sejak pukul 08.30 WIB, acara ini diawali dengan kehadiran pejabat negara, termasuk para menteri dan anggota Kabinet Merah Putih, mantan Presiden dan Wakil Presiden, serta para duta besar negara sahabat.
Setelah itu, masyarakat umum juga mendapat kesempatan untuk bersalaman dengan Presiden.
Evolusi Konten Kreatif: Apa Itu Tren “Velocity”?
Tren “velocity” yang tengah populer di TikTok mengacu pada teknik pengeditan video yang mengubah kecepatan klip untuk memberikan efek dramatis. Kata “velocity” sendiri berasal dari bahasa Inggris yang berarti “kecepatan.”
Teknik ini memungkinkan bagian tertentu dari video dipercepat atau diperlambat, sering kali diselaraskan dengan irama musik agar lebih menarik perhatian.
Meskipun tidak diketahui secara pasti kapan tren ini pertama kali muncul, popularitasnya meningkat berkat kreativitas para pembuat konten dalam menciptakan video yang lebih estetis dan dinamis.
Teknik pengeditan semacam ini sudah lama digunakan dalam dunia perfilman untuk menambah intensitas emosional atau menyoroti detail tertentu.
Kini, dengan kemudahan akses ke aplikasi pengeditan di perangkat seluler, siapa pun bisa mencoba teknik ini dengan mudah.
Di TikTok, tren “velocity” kerap dikombinasikan dengan tarian atau gerakan tangan sederhana yang kemudian diedit untuk menciptakan transisi yang lebih halus dan menarik.
Lagu-lagu remix seperti “Sakit Tak Sanggup” dan “I Don’t Know Why” menjadi favorit dalam tren ini karena ritmenya yang cocok untuk efek perubahan kecepatan.
Secara keseluruhan, fenomena “velocity” mencerminkan bagaimana konten kreatif terus berkembang di media sosial.
Para pengguna semakin mengeksplorasi berbagai teknik untuk mengekspresikan diri dan berinteraksi dengan audiens secara lebih menarik dan inovatif.