Cerita Karamah Makam Datu Qabul Tapin Kalsel

Makam Datu Qabul di Desa Baulin, Kecamatan Candi Laras Selatan, Tapi, Kalimantan Selatan. Foto: M Rahim Arza/apakabar.co.id

Di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel) ada tempat yang dianggap masyarakat punya karamah. Yakni makam Datu Qabul. Simak ceritanya.

apakabar.co.id, TAPIN – Lokasi makam ini ada di Desa Baulin, Kecamatan Candi Laras Selatan. Berjarak sekitar 107 kilometer dari Bandara Internasional Syamsudin Noor.

Makam ini kerap menjadi tujuan masyarakat berziarah.Mereka datang dari berbagai penjuru di Kalimantan.

Intensitas aktivitas ziarah makin meningkat setelah lebaran. Seperti, Sabtu (13/4) tadi. Antrean merayap kendaraan yang masuk menuju makam bahkan mencapai 3 kilometer.

Bahkan tak hanya di darat. Banyak juga peziarah yang datang lewat jalur sungai menggunakan perahu motor.

“Macetnya dirasakan sejak pagi tadi. Kami bertugas sebanyak 6 orang di sini,” ungkap petugas Makam Datu Qabul, Harmadi.

Makam Datu Qabul di Desa Baulin, Kecamatan Candi Laras Selatan, Tapi, Kalimantan Selatan. Foto: M Rahim Arza/apakabar.co.id

Firasat Habib dan Makam yang Bersinar

Pertanyaannya; apa yang memotivasi orang datang berziarah ke sini? Jawabnya ada pada Aspani Annor. Ia warga Desa Candi Laras, Margasari Hulu.

Ceritanya diawali dengan karamah Datu Qabul. Nama lainnya adalah Muhammad Mahmud Al-Qabul.

Kata Aspani, makam ini membawa manfaat. Hajat ataupun nazar yang berdoa di situ niscaya bisa terkabul. Setidaknya begitulah kepercayaan masyarakat. Datu Qabul dianggap wali.

“Kenapa orang berdatangan? Masyarakat sering meminta hajat atau istilahnya nazar,” ucapnya.

Konon, ada salah satu warga yang mengidap penyakit stroke selama bertahun-tahun. Lalu berniat datang ke Makam Datu Qabul. Dari rumah digopong ke kursi roda, setelah ziarah dapat dituntun berdiri.

“Ajaibnya, setelah ziarah ke Makam Datu Qabul dapat dituntun bersebelahan ke mobilnya. Artinya benar sembuh, walau tidak total banget,” ceritanya.

Warga itu berniat untuk memperbaiki fasilitas di sekitar makam jika sembuh. Nazar itupun diwujudkan. “Akhirnya, beliau membelikan atap,” imbuhnya.

Aspani kembali mengingat kisah-kisah warga lainnya. Cerita dari mulut ke mulut soal karamah Datu Qabul.

Terpopuler adalah kisah seorang habib yang ingin berdakwah ke Desa Batalas. Atau wilayah Buas-Buas. Tiba-tiba perahu mereka mogok.

Habib itu, lalu punya firasat. Bahwa ada makam keramat di sekitarnya. Ia lantas bertawasul (berdoa kepada Tuhan lewat perantara).

Aspani lantas menarasikan doa sang habib. Jika memang ada kuburan yang dianggap keramat, ia meminta untuk jalan pulang. Tak lama, mesin perahu motor hidup.

“Nah bisa. Nanti kita singgahi lagi ke situ,” katanya menirukan ucapan sang habib.

Habib itu sebenarnya hanya menerka-nerka. Karena dulunya makam itu tertutupi semak dan tumbuhan rawa. Sama sekali tak terlihat.

Ada pula cerita lainnya. Seorang warga pernah melihat makam itu bersinar. Juga mengeluarkan aroma wewangian.

Makam Datu Qabul di Desa Baulin, Kecamatan Candi Laras Selatan, Tapi, Kalimantan Selatan. Foto: M Rahim Arza/apakabar.co.id

Dinamai Oleh Pemuka Agama Martapura

Makam Datu Qabul baru dibuka untuk umum sejak 2010. Sebelumnya hanya diziarahi orang-orang tertentu.

Namun tak banyak yang tahu. Nama makam itu rupanya pemberian dari ulama di Kabupaten Banjar, Martapura. Populer dengan panggilan Guru Zarkasi.

Makam ini diperkirakan sudah berusia 150 tahun. Guru Zarkasi lah yang menamainya Muhammad Mahmud Al-Qabul.

Hingga saat ini, makam itu sudah dihauli sebanyak 13 kali. Atau sejak resmi dibuka.

“Sudah 13 tahun sejak diresmikannya makam Datu Qabul. Sejak 2010 itu makam sudah boleh diziarahi oleh masyarakat luas,” tandas Aspani.

2,715 kali dilihat, 44 kunjungan hari ini
Editor: Fahriadi Nur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *