NEWS
Gibran Ucapkan Terima Kasih atas Ziarah Roy Suryo dan Dokter Tifa ke Makam Keluarga Jokowi
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyampaikan rasa terima kasih kepada Roy Suryo dan Dokter Tifa yang telah meluangkan waktu untuk berziarah dan mendoakan kakek serta neneknya.
apakabar.co.id, JAKARTA - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menanggapi dengan tenang kunjungan pakar telematika Roy Suryo dan Tifauzia Tyassuma atau yang akrab disapa Dokter Tifa ke makam keluarga Joko Widodo di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat, Gibran Rakabuming Raka menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Roy Suryo dan Dokter Tifa yang telah meluangkan waktu untuk berziarah dan mendoakan kakek serta neneknya.
“Saya atas nama pribadi dan keluarga mengucapkan terima kasih atas perhatian Pak Roy Suryo dan Ibu Dokter Tifa yang sudah sengaja datang melakukan ziarah kubur dan mendoakan kakek nenek kami tercinta yang telah tiada,” ujar Gibran di Jakarta, Jumat (10/10).
Putra sulung Presiden Joko Widodo itu menegaskan bahwa makam keluarga yang berada di kawasan Selokaton, Gondangrejo, Karanganyar, bersifat terbuka untuk siapa pun. Menurutnya, siapa saja yang berniat baik dan ingin mendoakan almarhum kakek dan neneknya dipersilakan untuk berziarah.
“Makam tersebut adalah makam keluarga, siapa pun boleh melakukan ziarah kubur dan mendoakan almarhum kakek dan almarhum nenek kami,” tambah Gibran.
Kunjungan Roy Suryo dan Dokter Tifa tersebut sebelumnya menarik perhatian publik setelah viral di media sosial. Berdasarkan informasi yang beredar, keduanya datang langsung ke makam keluarga Presiden Joko Widodo dan melakukan doa bersama di sana.
Namun, perhatian masyarakat tidak hanya tertuju pada kegiatan ziarah itu sendiri, melainkan juga pada pernyataan Dokter Tifa di media sosial yang menimbulkan kontroversi. Dalam unggahannya, Dokter Tifa menyebut bahwa almarhumah Sudjiatmi Notomihardjo bukan ibu kandung Presiden Joko Widodo. Pernyataan tersebut memicu reaksi beragam dari warganet.
Meski demikian, Gibran memilih untuk merespons secara santai dan tidak memperpanjang polemik. Sikapnya yang tenang dianggap mencerminkan kedewasaan politik dan kemampuan mengelola isu sensitif dengan bijak.
Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ade Armando, menilai sikap tenang Gibran dalam situasi sekarang ini justru memperkuat citranya di mata publik. Meskipun ada kritik terhadap kunjungan itu, ketenangan Gibran, kata Ade, membuatnya semakin dihargai karena mampu menghadapi situasi dengan bijak.
"Mengenai Gibran dalam pandangan saya, memang luar biasa. Ini kita bukan keluarga pak Jokowi, kita marah. Tapi, lihatlah bagaimana Mas Gibran menjawab dengan penuh kesantunan, terima kasih sudah mengunjungi makam nenek kami," seperti dikutip dari YouTube Cokro TV yang tayang pada Jumat (10/10).
Dengan demikian, sikap Gibran bukan sekadar menghormati makam keluarga, tetapi tentang cara merespons media sosial dan konflik simbolik. Ketika memilih gaya yang tidak terbawa jauh ke ranah pertikaian, menurut Ade, Gibran memperlihatkan bahwa dalam situasi sensitif, kesantunan menjadi alat diplomasi yang efektif.
"Roy Suryo dan Tifa sedang memprovokasi kemarahan dan yang marah justru kita. Sementara Gibran, yang menjadi sasaran tembak, hadir menyatakan terima kasih sudah mendatangi dan mendoakan," paparnya.
Makam keluarga Joko Widodo di Karanganyar memang sering menjadi tempat ziarah masyarakat. Banyak warga datang untuk berdoa sekaligus menunjukkan rasa hormat kepada keluarga besar Presiden.
Melalui pernyataan terbukanya itu, Gibran seolah ingin menegaskan bahwa keluarga Jokowi tetap menghargai siapa pun yang datang dengan niat baik. Ia berharap tradisi ziarah dan doa dapat terus menjadi bentuk penghormatan, bukan ajang polemik di ruang publik.
Editor:
JEKSON SIMANJUNTAK
JEKSON SIMANJUNTAK