apakabar.co.id, JAKARTA – Di tengah perbaikan yang akhirnya berjalan, longsor susulan kembali terjadi di jalan nasional Km 171, Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Tak ada kerugian jiwa dan materiil, meski jalan penghubung Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur itu sempat ditutup sementara waktu. “Longsor terjadi pada pukul 22.20, Rabu tadi malam (28/2),” jelas Kapolsek Satui AKP Hardaya kepada apakabar.co.id, Kamis (28/2).
Penutupan tak berlangsung lama. Pagi hari, jalan nasional yang longsor sejak setahun silam itu kembali dibuka. Lalu mengapa jalan tersebut bisa kembali longsor?
Hardaya belum bisa memastikan. Yang pasti, longsor terjadi ketika curah hujan tinggi mengguyur.
Guyuran hujan kemudian membawa sebagian materiil tanah termasuk sisa jalan beraspal. Longsor menggerus median jalan aspal yang tersisa. Kini hanya tersisa bahu jalan yang berlumpur. Dengan sisi-sisinya yang curam.
Mengantisipasi longsor susulan, sejumlah personel ke Km 171 kemudian bergerak. Penutupan jalan dilakukan. Rambu larangan dipasang.
“Alhamdulillah tidak ada korban,” jelas Hardaya.
Hujan yang semakin membuat licin Km 171 kemudian berangsur reda. Tak mau ambil risiko, polisi mengarahkan warga ke jalan alternatif di Km 170. Sejumlah personel ditempatkan.
Hardaya meminta warga atau pemotor yang masih melalui Km 171 untuk ekstra waspada. Sebaiknya menggunakan jalan alternatif. Hanya perlu kurang lebih 15 menit mengakses jalan sepanjang 2 kilometer ini.
Di sisi lain, tak mudah membenahi jalan alternatif. Perubahan struktur jalan jadi tantangan di tengah mobilitas yang tinggi. Jika hujan, jalan akan menjadi berlumpur. Licin. Minimnya penerangan jalan juga menjadi masalah lain.
“Makanya kami belum tutup total Km 171 karena jalan alternatif belum sepenuhnya layak,” jelasnya.
Praktis, yang bisa polisi lakukan saat ini hanyalah melakukan imbauan dan sosialisasi di Km 171. “Kami juga meminta perusahaan segera memasang rambu, penerangan jalan, dan men-standby-kan alat berat,” jelasnya.
Hardaya turut melaporkan proses perbaikan Km 171 sudah berjalan. Yang bertanggung jawab adalah PT Arutmin perusahaan batu bara yang memiliki izin tambang di areal sekitar. Namun diperkirakan, butuh waktu tak kurang dari setahun sampai jalan tersebut benar-benar bisa kembali dilintasi warga.
“Kami targetkan jalan alternatif segera bisa selesai dibenahi,” jelas Hardaya.
Agar ingat, jalan nasional Km 171 Satui longsor sejak 29 September 2022. Longsor menggerus 200 meter ruas jalan. Bukan cuma jalan, sebanyak 23 warga terpaksa mengungsi. Longsor diduga akibat aktivitas tambang yang kian hari makin mendekati bibir jalan.
Lihat postingan ini di Instagram