apakabar.co.id, JAKARTA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berkomitmen menyediakan hunian layak dan terjangkau bagi masyarakat, khususnya mereka yang tergolong berpenghasilan rendah (MBR).
Hingga tahun 2024, Pemprov DKI Jakarta telah membangun sebanyak 33.830 unit rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Pembangunannya tersebar di lima wilayah kota administrasi Jakarta.
Menurut Sekretaris Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta, Meli Budiastuti, jumlah tersebut terdiri dari 156 blok dan 87 tower yang telah berdiri di berbagai titik ibu kota. Keberadaan rusunawa ini diharapkan dapat menjadi solusi atas keterbatasan lahan dan tingginya harga rumah di Jakarta.
Rusunawa merupakan hunian vertikal yang disediakan pemerintah untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah mendapatkan tempat tinggal yang layak. Berbeda dengan rumah subsidi yang dijual, rusunawa disewakan dengan tarif yang disesuaikan kemampuan penyewa. Setiap bulan, penghuni diwajibkan membayar sewa dengan biaya terjangkau.
Rencana 5 Tahun ke Depan
Melihat masih tingginya kebutuhan akan tempat tinggal di Jakarta, Pemprov DKI melalui Dinas PRKP juga merencanakan pembangunan dan revitalisasi sembilan rusunawa dalam lima tahun ke depan. Proyek-proyek tersebut mencakup:
-
Rusunawa Rorotan IX tahap I (2 tower, 16 lantai, 484 unit)
-
Rusunawa Rorotan IX tahap II (5 tower, 16 lantai, 1.210 unit)
-
Rusunawa Padat Karya tahap II (2 tower, 16 lantai, 381 unit)
-
Revitalisasi Rusunawa Komarudin (5 tower, 16 lantai, 1.059 unit)
-
Revitalisasi Rusunawa Marunda cluster C (5 tower, 20 lantai, 1.440 unit)
-
Rusunawa Jalan Tongkol tahap II (3 tower, 7 lantai, 206 unit)
-
Rusunawa Bojong Indah (3 tower, 18 lantai, 604 unit)
-
Rusunawa Semper Cakung Drain tahap I (4 tower, 16 lantai, 798 unit)
-
Rusunawa Muara Angke (1 tower, 16 lantai, 250 unit)
Selain sembilan proyek tersebut, Dinas PRKP juga memiliki stok lahan di enam lokasi lain yang sedang dalam proses perencanaan rinci (DED). Rencana ini mencakup pembangunan 27 tower dengan total 5.148 unit.
Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, terdapat kebutuhan hunian layak sebanyak 268.489 kepala keluarga (KK) di Jakarta. Sementara itu, kebutuhan akan kepemilikan rumah mencapai angka 1.862.440 KK.
Melihat angka tersebut, pembangunan rusunawa menjadi langkah penting dalam mengurangi kesenjangan hunian di ibu kota.
Rusunawa Green Jagakarsa
Salah satu rusunawa terbaru yang telah selesai dibangun adalah Rusunawa Green Jagakarsa di Jakarta Selatan. Rusun ini memiliki 723 unit hunian dan akan segera diresmikan. Rusunawa ini dirancang inklusif dengan menyediakan unit khusus bagi penyandang disabilitas.
Dari total unit, terdapat:
-
58 unit untuk pemohon kategori disabilitas terdiri dari 3 unit disabilitas dan 55 unit keluarga,
-
266 unit untuk masyarakat berpenghasilan rendah yang terdampak atau masuk dalam program pemerintah (dengan dua kamar tidur),
-
399 unit untuk masyarakat umum berpenghasilan rendah.
Pembangunan rusunawa merupakan bagian dari strategi jangka panjang Pemprov DKI Jakarta dalam mengatasi masalah permukiman. Selain mengurangi kawasan kumuh, pembangunan ini juga mendukung pertumbuhan kota yang lebih tertata dan ramah bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dengan berbagai program ini, diharapkan semakin banyak warga Jakarta, terutama yang berpenghasilan rendah, dapat menikmati hunian layak tanpa harus pindah ke daerah pinggiran. Pemerintah pun terus berinovasi dalam desain dan pengelolaan rusunawa agar kualitas hidup penghuni semakin meningkat.