1446
1446

Relasi Jokowi dengan Unggulnya Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) dan Presiden Joko Widodo (kanan). Foto: Dok. Biro Pers Setpres

apakabar.co.id, JAKARTA – Lembaga Survei KedaiKOPI menilai Presiden Joko Widodo memberikan efek keunggulan perolehan suara yang dikantongi pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Pendiri KedaiKOPI, Hendri Satrio mengungkap berdasarkan pengalaman Pilpres 2024 dan 2019, elektabilitas Prabowo konsisten di angka 40 persen.

Dukungan Jokowi memberikan efek elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 59 persen. Berdasarkan hitung cepat yang dilakukan lembaganya sebanyak 93 persen, pasangan Prabowo-Gibran telah mengantongi 59,08 persen suara.

“Ini data per pukul 20.20 WIB, data masuk 93 persen. Prabowo-Griban unggul jauh dan sulit paslon lain menyusul,” katanya dikutip Kamis (15/2).

Sementara itu, posisi kedua pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan perolehan suara sebesar 24,49 persen, kemudian ketiga pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan perolehan suara sebesar 16,54 persen.

Diketahui bahwa efek Jokowi adalah istilah untuk mendeskripsikan pengaruh kepopuleran Jokowi terhadap perpolitikan di Indonesia.

Dukungan yang diberikan Jokowi kepada Prabowo dinilai membuat pendukung Jokowi ikut mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 itu.

Sebagaimana yang sebelumnya disampaikan oleh Communication Specialist KedaiKOPI Rossi Rahardjo, Hensat juga memperkirakan dengan hasil data yang masuk lebih dari 90 persen itu, Pilpres 2024 kali ini hanya berlangsung satu putaran.

“Namun, ini prediksi berdasarkan data yang masuk dan analisis kami. Hasil resminya tunggu keputusan KPU,” ujar dia.

Hasil hitung cepat itu diperoleh berdasarkan informasi pada hasil penghitungan suara di tempat pemungutan suara (TPS).

Dalam hitung cepatnya, sampel yang digunakan KedaiKOPi adalah sebanyak 2.000 TPS yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia atau 38 provinsi.

Proses sampling secara acak melalui metode penarikan acak bertingkat (multistage random sampling) mulai dari tingkat daerah pemilihan (dapil) sampai tingkat kelurahan.

Dengan penarikan acak bertingkat itu, hasil hitung cepat tersebut memiliki batas kesalahan (margin of error) kurang lebih 0,18 persen.

12 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Bethriq Kindy Arrazy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *