apakabar.co.id, JAKARTA – Tak ada nama Sukamta dalam top of mind caleg DPR RI. Meski begitu, bukan berarti mantan Bupati Tanah Laut itu keder.
“Ya kita tahu memang banyak pemain lama dan mereka yang bermodal kuat,” jelas Sukamta kepada apakabar.co.id, Rabu (7/2).
Lantas bagaimana strategi Kamta soal ini? Politikus berlatar eks birokrat satu ini bertekad memaksimalkan suara basis konsituen. Utamanya di Tanah Laut, Kotabaru, Banjarbaru, Banjarmasin.
“Kita maksimalkan jaringan partai,” jelas caleg DPR RI dapil Kalsel II itu.
Sukamta maju sebagai caleg DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Komitmennya terbilang tak perlu diragukan masyarakat lagi.
Misalnya saja. Kamta rela mengundurkan diri lebih awal sebagai bupati demi mewakili Kalsel di Senayan, sebutan DPR RI. Seiring terbitnya regulasi KPU RI. PKPU nomor 10 Tahun 2023.
Baginya, saat ini bukan hasil survei yang menentukan. Tantangan terbesar justru adalah melawan praktik politik uang atau money politics.
Apalagi dirinya mengaku tak banyak memiliki banyak logistik. Relawan Ganjar-Mahfud Md di Kalsel, malah lebih banyak ‘kerja bakti’.
Di sisi lain, relawan Prabowo-Gibran disokong dengan koalisi jumbo partai-partai pemenang pemilu. Imbas dukungan tersebut sejumlah pengusaha batu bara multinasional di Kalsel melabuhkan dukungan.
Terutama Andi Syamsudin Arsyad atau Haji Isam. Haji Isam bisa dikatakan mendukung Prabowo. Ditandai dengan naiknya Sulaiman Umar sebagai Ketua Timses Prabowo Subianto di Kalsel.
Bagi Kamta, konstelasi politik demikian tentu saja membawa efek domino bagi para caleg pendukung Prabowo. Mereka tentu tak perlu serepot caleg lain untuk mengerek elektabilitas dan mencari modal politik.
“Mereka bisa mendompleng di dana pilpres tim pemenangan Prabowo,” jelasnya.
PPP dan PDI Perjuangan, kata Kamta, harus berjuang ekstra mengatasi sekelumit persoalan tersebut.
“Kita akan kerja keras melawan semua faktor ini,” jelasnya.
Hasil Survei
CIDES Institute merilis hasil survei terbaru mereka. Tingkat preferensi pemilih, akseptabilitas, popularitas dan elektabilitas caleg jadi ukuran.
Ada 1.220 populasi pemilih atau responden. Tersebar di 13 kabupaten/kota di Kalsel. Beragam latar belakang. Mulai dari gender, agama dan suku. Metodenya, dimultistage random sampling.
Survei berlangsung 18 November-18 Desember 2023. Melibatkan surveyor terlatih. Dengan perbandingan data demografi hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) 2021 silam.
“Margin of error survei kurang lebih 2.9% dengan tingkat kepercayaan 95%. Survei kami wawancara tatap muka langsung,” jelas Peneliti Senior CIDES Institute Jakarta, MS Shiddiq, Ph.D, baru tadi.
Parpol teratas
Lantas siapa partai politik dengan tingkat keterpilihan teratas di Kalsel?
PDI Perjuangan jadi unggulan. Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu menggeser Golkar di posisi teratas. Dengan persentase 16,2%.
Sementara, Golkar, partai pemenang pemilu 2019 di Kalsel menyusul dengan
13,7%. Kemudian Gerindra (10,3%), PKB (8,9%), PKS (6,7%), Partai NasDem (6,0%), PAN (5,8%), Partai Demokrat (5,7%), PPP (3,9%), Partai Gelora (3,4%).
Lalu, Partai Hanura (2,7%), Partai Perindo (1,2%), Partai Garuda (1,0%) dan PBB (0,3%). Sedang jawaban lainnya 1,6% dan tidak tahu cukup besar ceruknya 12,6%.
Caleg Teratas
Kalsel memiliki dua daerah pemilihan atau dapil. Yakni Kalsel I dan II. Dapil Kalsel I meliputi Kabupaten Banjar, Batola, Tapin, HSS, HST, HSU, Balangan dan Tabalong. Ada enam kursi di Senayan yang bakal diperebutkan.
Dari Dapil Kalsel I, hasil survei CIDES menempatkan petahana Bambang Heri Purnama (Golkar) teratas dengan 18,1%. Disusul Berry Nahdian Furqon (PDIP) 12,2%, H Pribadi Heru Jaya (PKB) 10,2%, Akhmad Rozanie Himawan Nugraha (NasDem) 9,4% dan petahana Habib Aboe Bakar Al Habsyie (PKS) 7,9%.
Selanjutnya petahana Pangeran Khairul Saleh (PAN) 6,7%, Said Hasan Machdan (Demokrat) 5,4%, petahana Syaifullah Tamliha (PPP) 4,4%.
Kemudian petahana Difriadi (Gerindra) 3,3%, Riswandi (Gelora) 2,9%, H Abdul Munasib (Hanura) 1,3% dan Habib Aspihani Ideris (Perindo) 1,1%. Sedangkan, pilihan lainnya 2,0% dan tidak tahu/tidak menjawab 15,1%.
Bagaimana dari Dapil Kalsel II? Dari wilayah pesisir Kalsel ini, ada lima kursi yang diperebutkan. Hasil survei CIDES juga menempatkan sejumlah petahana.
Teratas, adalah anggota DPR RI saat ini Hasnuryadi Sulaiman (Golkar) dengan 14,3%. Menyusul Mariana (Gerindra) dengan 10%, Syamsul Alam (PKB) 9,0%, Endang Agustina (PAN) 7,7%.
Kemudian mantan cagub Kalsel Denny Indrayana (Demokrat) 6,4%, Sukamta (PPP) 3,9%, Makhfud Arifin (NasDem) 3,7%, Siti Maryam (PBB) 3,3%, Moh Rozak Asyhari (PKS) 3,0%. Sedangkan lainnya 2,0% serta tidak menjawab cukup tinggi 19,0%.
Mayoritas pemilih, CIDES menyimpulkan, menganggap pengalaman (14,1%) jadi alasan utama memilih caleg, di samping pengetahuan tentang caleg (12,2 %), dan kunjungan caleg ke wilayahnya (11,4%).
Survei CIDES juga menunjukkan mayoritas pemilih masih menganggap kunjungan langsung (26,4%) sebagai media utama mengetahui caleg mereka, di samping media sosial (18,0%) dan pemberitaan di media massa (12,6).