apakabar.co.id, JAKARTA – Insiden tragis menimpa rombongan pendaki asal Indonesia yang tengah melakukan pendakian ke Puncak Carstensz, Tembagapura, Kabupaten Mimika pada Sabtu, 1 Maret 2025. Tragedi ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban dan komunitas pecinta alam.
Dua pendaki wanita, Lilie Wijayanti Poegiono (59) dan Elsa Laksono (59), meninggal dunia akibat gejala akut Acute Mountain Sickness (AMS), hipotermia, dan hipoksia. Tiga pendaki lainnya mengalami gejala serupa namun berhasil selamat setelah mendapatkan pertolongan.
Perjalanan para pendaki dimulai pada Rabu, 26 Februari 2025. Rombongan yang terdiri dari 20 orang, termasuk 7 pendaki WNI, 6 pendaki WNA, 5 pemandu, dan 2 pendaki dari Taman Nasional Lorentz. Tim diberangkatkan menggunakan helikopter dari Bandara Moses Kilangin, Timika menuju Base Camp Yellow Valley.
Setibanya di base camp, para pendaki menjalani proses aklimatisasi untuk menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan.
Pada Kamis, 27 Februari 2025, para pendaki melaksanakan latihan teknik pendakian menggunakan tali (ascending dan descending) sebagai persiapan sebelum mendaki ke puncak.
Keesokan harinya, Jumat, 28 Februari 2025, seluruh tim memulai pendakian menuju Puncak Carstensz pada pukul 03.00-04.00 WIT.
Perjalanan ini diwarnai cuaca ekstrem yang memperburuk kondisi fisik para pendaki. Pada pukul 14.00 WIT, seluruh pendaki berhasil mencapai puncak. Namun, saat perjalanan turun, beberapa pendaki mulai menunjukkan gejala AMS, hipotermia, dan hipoksia.
Gejala AMS pertama kali terdeteksi pada Indira Alaika dan Saroni di area bawah puncak. Tim penyelamat segera dikerahkan untuk memberikan bantuan dengan membawa sleeping bag, fly sheet, air hangat, dan perlengkapan medis. Namun, tantangan medan yang berat dan suhu ekstrem memperlambat proses evakuasi.
Pada pukul 22.33 WIT, seorang pemandu asal Nepal, Dawa Gyalje Sherpa, berusaha mencapai Teras Dua untuk membantu Lilie Wijayanti dan Elsa Laksono. Sayangnya, kedua pendaki tersebut dinyatakan meninggal dunia pada pukul 02.07 WIT, setelah mengalami hipotermia dan hipoksia yang parah.
Evakuasi jenazah dimulai pada Sabtu, 1 Maret 2025. Tim penyelamat yang terdiri dari pemandu internasional dan tenaga medis berusaha mengevakuasi para korban dari lokasi kejadian ke base camp. Pada pukul 14.30 WIT, seluruh pendaki yang selamat tiba di base camp dalam kondisi kritis namun berhasil diselamatkan.
Salah satu korban, Alvin Reggy Perdana, mengalami gejala hipoksia, sementara Indira Alaika dan Saroni mengalami AMS. Ketiganya mendapatkan perawatan medis sebelum dievakuasi ke RSUD Kabupaten Mimika.
Jenazah Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono rencananya diterbangkan ke Jakarta pada Minggu, 2 Maret 2025, menggunakan pesawat Lion Air. Sementara itu, para pendaki yang selamat masih dalam perawatan medis untuk pemulihan kondisi fisik.
Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiario Budiman, membenarkan peristiwa tersebut. “Benar ada dua pendaki perempuan meninggal dunia karena mengalami hipotermia,” ujar AKBP Billyandha di Timika, Minggu (2/3).
Korban pertama, Elsa Laksono, meninggal saat perjalanan turun dari puncak. Ia diduga mengalami AMS, gangguan kesehatan yang terjadi karena tubuh kekurangan oksigen di ketinggian. Jenazah Elsa telah dievakuasi ke RSUD Mimika pada pukul 06.10 hingga 09.26 WIT.
Korban kedua, Lilie Wijayanti Poegiono, meninggal pada Sabtu (1/3) sekitar pukul 02.07 WIT. Lilie juga mengalami gejala AMS saat turun dari puncak. Rekan pendaki dan pemandu telah berusaha mengevakuasi korban di Teras Dua, namun nyawanya tidak tertolong.
AKBP Billyandha menambahkan, kedua jenazah direncanakan akan diterbangkan ke Jakarta menggunakan pesawat Lion Air pada Senin (3/3).
Pendakian ke Puncak Carstensz Pyramid memang menantang karena medannya yang ekstrem dan ketinggiannya mencapai 4.884 meter di atas permukaan laut. Para pendaki diimbau untuk memperhatikan kondisi fisik dan peralatan sebelum melakukan perjalanan agar terhindar dari risiko AMS dan hipotermia.
Sementara itu, pihak penyelenggara, PT Tropis Cartensz Jaya, menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas meninggalnya Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono pada Sabtu (1/3) dalam perjalanan turun dari Puncak Carstensz Pyramid menuju Base Camp Lembah Kuning.
“PT Tropis Cartensz Jaya selaku operator turut berduka cita sedalam-dalamnya atas berpulangnya Saudari Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono pada 1 Maret 2025 ,” tulisnya, Minggu (2/3).
Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono diketahui merupakan klien dari operator Indonesian Expeditions. Keduanya telah mencapai puncak Carstensz pada Jumat, 28 Februari lalu.
Insiden ini menjadi pengingat penting tentang risiko pendakian di medan ekstrem seperti Puncak Carstensz. AMS, hipotermia, dan hipoksia adalah ancaman serius yang harus diantisipasi dengan persiapan matang, termasuk aklimatisasi, perlengkapan medis, dan pemahaman tentang gejala penyakit ketinggian.