JAKARTA – BYD menunjukkan keseriusannya dalam mendukung perkembangan mobil listrik di Indonesia.
Hal ini dibuktikan dengan keikutsertaan mereka dalam ajang Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2025 yang berlangsung hingga 4 Mei 2025 di JIExpo Kemayoran.
Operation Director PT BYD Indonesia, Nathan Sun, keikutsertaannya dalam pameran seperti PEVS 2025 adalah bagian dari upaya memperluas jangkauan mobil listrik di Tanah Air.
“Kami aktif ikut berbagai pameran dunia agar bisa mempercepat adopsi kendaraan listrik,” kata Nathan, di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (29/4).
Menariknya, mereka juga sedang tampil di Shanghai Auto Show 2025, yang menunjukkan bahwa mereka tidak hanya fokus di satu negara, tapi punya visi besar untuk dunia yang lebih ramah lingkungan.
Adapun, dalam ajang PEVS 2025, produsen asal Cina ini turut memboyong enam mobil listrik andalannya di pameran elektrikfikasi di Indonesia tersebut.
Keenam mobil listrik itu yakni Dolphin, Atto 3, Seal, Sealion 7, M6, dan sub brand premium mereka, yakni Denza D9 yang turut dipamerkan di PEVS 2025.
Nathan juga menyampaikan bahwa antusiasme masyarakat Indonesia terhadap mobil listrik sangat tinggi.
Terbukti, sepanjang kuartal pertama tahun 2025, BYD dan Denza berhasil menjual 8.200 unit mobil di Indonesia.
Jumlah ini mewakili 50 persen dari total pasar mobil listrik murni (BEV) di Tanah Air. Artinya, mereka saat ini menjadi merek mobil listrik nomor satu di Indonesia.
Secara global, penjualan produsen otmotif Tirai Bambu hingga Maret 2025 mencapai 1 juta unit, naik hampir 60 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Untuk ekspor, angka pengirimannya ke luar negeri mencapai lebih dari 72.000 unit, naik 89 persen secara tahunan.
BYD juga melaporkan bahwa seluruh mobil listriknya telah membantu mengurangi emisi lebih dari 46 miliar kilowatt hingga Maret 2025.
Saat ini, BYD sudah hadir di lebih dari 107 negara dan 400 kota di seluruh dunia, dan mereka akan terus memperluas jangkauan demi masa depan yang lebih hijau.