Mobil Listrik Terendam Banjir, Aman Nggak Ya?

Neta Siap Lebaran: memastikan perjalanan mudik dengan Neta V lebih aman dan nyaman - apakabar.co.id
Neta Siap Lebaran: memastikan perjalanan mudik dengan Neta V lebih aman dan nyaman. Foto: dok. Neta

apakabar.co.id, JAKARTA – Masyarakat masih menyimpan kekhawatiran mengenai mobil listrik yang terendam air. Kekawatiran tersebut muncul khususnya saat banjir dapat menimbulkan korsleting. Kekhawatiran tersebut tak sepenuhnya benar.

Training Manager PT Neta Auto Indonesia, Wahyu Handaya Wandani memahami kekhawatiran masyarakat tersebut karena masih minimnya literasi mengenai mobil listrik yang saat sudah mulai beredar luas.

“Semua pabrikan mobil listrik tentunya sudah melakukan uji kelayakan dalam kondisi apapun, termasuk saat terendam air,” ujarnya di Jakarta, Selasa (28/5).

PT Neta Auto Indonesia, kata Wahyu, juga melakukan uji kelayakan dengan cara merendam mobil listrik produksinya baik dalam keadaan hidup maupun mati. Perendaman tersebut dilakukan selama dua hari.

Setelah dilakukan perendaman, mobil baik dalam kondisi hidup dan mati tersebut kemudian dihidupkan untuk mengecek apakah terjadi korslet di bagian baterai atau komponen lainnya.

“Kita ingin memastikan produk yang sampai ke konsumen dengan minim risiko,” ujarnya.

Wahyu menerangkan PT Neta Auto Indonesia telah menggunakan Internal Protection 68 (IP 68). Artinya mobil hasil produksinya akan kedap air dan kedap debu.

Hampir semua produsen mobil listrik menurutnya mengutamakan investasi keamanan baterai. Beberapa bagian yang menjadi perhatian keamanan baterai di antaranya baterai pack, baterai modul, dan baterai cell.

Komponen baterai cell dan baterai modul, kata Wahyu, terdapat proteksi pengaman dalam bentuk selubung (casing) yang menggunakan bahan antipanas. Kemudian bagian baterai pack akan diberi penguat baja supaya tidak mudah hancur.

Adapun bahan material yang digunakan baterai menggunakan Lithium Ferro Phospate (LFP). Bahan material ini menurutnya memiliki keunggulan yakni tidak mudah terbakar.

“Berbeda menggunakan baterai yang menggunakan nikel lebih gampang terbakar. Salah satu pertimbangan menggunakan lithium karena pertimbangan keamanan tidak gampang terbakar,” pungkasnya.

20 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Bethriq Kindy Arrazy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *