apakabar.co.id, JAKARTA – Keberadaan Kota Nusantara yang dibangun pada sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, yakni di Kecamatan Sepaku, berdampak positif pada peningkatan kunjungan wisatawan ke Kota Balikpapan yang dekat dengan ibu kota baru Indonesia itu.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (DPOP) Kota Balikpapan Cokorda Ratih Kusuma mengungkapkan pemindahan ibu kota negara tersebut turut berdampak pada peningkatan kunjungan wisatawan.
Kota Balikpapan yang berdekatan dan sebagai beranda Kota Nusantara itu mendapat dampak positif, kata dia, tercatat kunjungan wisatawan ke daerah yang dikenal dengan sebutan Kota Minyak itu sepanjang Januari sampai Juni 2024 mencapai 2,5 juta orang.
“Jumlah kunjungan wisatawan itu meningkat dibandingkan pada 2023 pada periode yang sama terdata 1,5 juta orang,” katanya, Senin (24/6).
Pemerintah Kota Balikpapan memaksimalkan peluang dengan menambah cara yang menyenangkan wisatawan (amenitas), agar betah dan kembali lagi ke destinasi wisata di daerah yang juga memiliki slogan Kota Beriman itu.
Salah satunya atraksi bernama Pesona Balikpapan digelar setiap bulan dengan menampilkan atau mengangkat budaya lokal Kota Balikpapan di tempat wisata Pantai Segara Sari Manggar, kata dia lagi, apabila berjalan baik akan diadakan di destinasi wisata lainnya di Kota Balikpapan.
Pemerintah kota setempat juga terus melakukan promosi wisata dengan mengembangkan kemudahan, ia menimpali lagi, dalam mengakses dan menggunakan suatu ruang, layanan, atau produk menyangkut pariwisata (aksesibilitas).
Peningkatan sarana untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan dilengkapi dengan pelayanan makan dan minum serta jasa lainnya (akomodasi) ikut dikembangkan.
Pemerintah Kota Balikpapan bakal memamerkan 10 destinasi wisata pada rangkaian upacara peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 di Kota Nusantara pada 17 Agustus 2024.
Destinasi itu, di antaranya wisata bahari, yakni, Pantai Segara Sari Manggar, Pantai Lamaru, Pantai Kilang Mandiri, Pantai Teritip, dan Mahligai Phinisi.
“Kemudian wisata alam, yaitu Konservasi Wisata Bakau, Kebun Raya Balikpapan dan Pasar Primbodani dengan konsep kota hijau,” katanya.
Berikutnya wisata edukasi ada Kebun Kangkung Kang Bejo serta wisata konservasi hewan endemik Kota Balikpapan, yaitu beruang madu di Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup (KWPLH).