apakabar.co.id, JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan tidak ingin memaksakan kepindahan aparatur sipil negara (ASN) ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, jika sarana dan prasarana belum memungkinkan. Sebelumnya, kepindahan aparatur sipil negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara direncanakan pada September 2024.
“Rencana masih September, tetapi juga melihat di sini. Sekali lagi kita tidak ingin memaksakan, tidak ingin memaksakan,” kata Presiden Jokowi saat memberikan keterangan usai meresmikan Plaza Seremoni Sumbu Kebangsaan di IKN, Kalimantan Timur, Rabu (13/8).
Presiden menjelaskan kepindahan ASN harus disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Hal-hal seperti kesiapaan rumah susun (rusun) ASN untuk dihuni harus menjadi perhatian.
Sumbu kebangsaan IKN, Jokowi: Gambaran Harmonis Manusia-Tuhan-Alam
Selanjutnya, kepala negara menyatakan kepindahan ASN bisa diundur jika fasilitas yang dibutuhkan memang belum siap. “Kalau memang tidak siap, ya diundur. Tidak mau memaksakan sesuatu yang belum siap,” kata Presiden.}
Sebelumnya, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) membeberkan soal kemungkinan gelombang pertama ASN yang pindah ke Nusantara, Kalimantan Timur, pada bulan September 2024.
Anggaran Upacara HUT RI Naik, Jokowi: Digelar di Dua Tempat
Sementara itu, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menyatakan kepindahan ASN ke IKN secara bertahap mulai tahun ini hingga 2029 melalui tiga prioritas.
Pemerintah mengutamakan ASN yang menguasai literasi digital untuk dipindahkan ke IKN.