apakabar.co.id, JAKARTA – Ekonom senior sekaligus pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Didik J. Rachbini mengungkapkan dualisme yang terjadi di tubuh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) tak lepas dari intervensi Presiden Joko Widodo.
Berdasarkan penelusuran Didik, intervensi yang dilakukan Jokowi terjadi sejak Munas Kadin pada 2021. Sehingga Munaslub yang terjadi beberapa hari terakhir ini adalah dampak serangkaian dari produk intervensi penguasa.
“Saya saksinya ada di dalam Kadin. Penguasa mengintervensi sebelum Munaslub. Itulah yang dimulai kerusakan Kadin yang dibuat oleh Jokowi. Sekarang ini dampak lanjutannya. Saya bukan pembaca pengamat di luar, tapi saya saksinya ada di dalam Kadin,” ujar Didik yang juga Anggota Dewan Pertimbangan Kadin kepada apakabar.co.id, Rabu (18/9).
Baca juga: Ekonom Senior Sebut Dualisme Kadin Akibat Operasi Senyap Penguasa
Baca juga: Jokowi Minta Selesaikan Dualisme Kadin secara Internal
Tak hanya Kadin, kata Didik, intervensi yang kemudian berakhir ke pembelahan juga terjadi ke sejumlah parpol lainnya seperti Partai Demokrat, Golkar dan PPP.
Didik menerangkan intervensi tersebut dilakukan dengan menggunakan aparat. Termasuk menggerakan agen-agen politik yang bekerja di bawah tanah. Mereka akan muncul sebagai rakyat saat Jokowi mendapatkan serangan kritikan.
“Jadi Jokowi ini menghidupkan agenda politik genderuwo. Selain politik yang formal dalam DPR MPR, dia membangun kerajaan politik genderuwo yaitu politik ekstra legal. Fungsinya untuk memperkuat dia sebagai raja,” jelasnya.
Baca juga: Kadin Buka Ruang Dialog dengan Peserta Munaslub
Baca juga: Dualisme Kadin, Menteri Bahlil: Itu Urusan Internal
Rektor Universitas Paramadina tersebut juga mengingatkan meski selama ini ada anggapan Ketua Umum Kadin yang terpilih perlu dekat dengan pemerintah, kedekatan tersebut haruslah kedekatan dengan batas kewajaran.
“Pengusaha dan penguasa perlu berkomunikasi dan tidak boleh berkolusi. Keduanya harus menjalankan peranannya masing-masing. Dan jangan berkolusi!” tegasnya.
Baca juga: Kadin Tolak Hasil Munaslub: Undangan Tak Sah!
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masalah yang terjadi di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dapat diselesaikan secara baik-baik di internal organisasi tersebut.
Jokowi menegaskan tidak akan ikut campur mengenai masalah internal di Kadin. Ia beralasan Kadin bukanlah organisasi politik, melainkan organisasi pengusaha yang sebaiknya diselesaikan secara internal.
“Jangan nanti bola panasnya disorong ke saya,” katanya saat meresmikan Kawasan Indonesia Islamic Center di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Selasa (17/9).
Selama hampir 10 tahun menjabat sebagai presiden, Jokowi menyatakan selalu berhubungan baik dengan Ketua Umum Kadin, mulai dari Suryo Bambang Sulisto, hingga Arsjad Rasjid. Termasuk dengan Ketua Umum Kadin hasil Munaslub, Anindya Bakrie.
“Selama 10 tahun saya menjabat saya dekat dengan Kadin, tidak sekali dua kali saya datang di acara Kadin,” katanya.