apakabar.co.id, JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkapkan dalam gelaran Southeast Asia Business Events Forum (SEABEF) in Conjunction with Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) 2024 turut membahas soal transformasi penyelenggaranya kegiatan yang mengedepankan aspek berkelanjutan.
“Dan kita akan bicara soal transformasi penyelenggaraan event ke sustainability,” ujar Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Event) Kemenparekraf Vinsensius Jemadu di Jakarta, Rabu (2/10).
Jemadu meyakini dengan mengusung isu tersebut gelaran-gelaran di Indonesia mampu mengarah ke konsep yang lebih ramah lingkungan.
Baca juga: Fenomena Bandara Kosong di Indonesia, Apa Penyebabnya?
“Termasuk Indonesia ini adalah betul-betul berbasis green event. Jadi pilar-pilar keberlanjutan seperti aspek sosial, budaya, ekonomi dan lingkungan itu betul-betul menjadi perhatian utama dari setiap penyelenggaraan event,” katanya.
Hingga kini, lanjut dia, pihaknya telah menyiapkan panduan penyelenggaraan green event yang bekerja sama dengan Jejakin.com untuk merekam carbon footprint offset di beberapa wilayah yang meliputi Jakarta, Bali dan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Dan kompensasi apakah nanti penanaman pohon atau mangrove dan lain-lain. Tapi yang jelas bahwa kita harus sudah mulai dengan kalkulasi carbon of saving seperti apa,” katanya.