Pastikan Stok Pangan Jelang Ramadan, Mendag Tinjau Pasar Klender

Mendag Zulkifli tinjau harga pangan di Pasar Klender, Senin (26/2). Foto: Antara

apakabar.co.id, JAKARTA – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) meninjau stok sejumlah kebutuhan pangan di Pasar Klender, Jakarta Timur, Senin (26/2).

Peninjauan tersebut berkaitan dengan semakin dekatanya bulan suci Ramadan dan Idulfitri 1445 Hijriah.

“Yang paling penting barangnya ada (beras), telurnya ada, ayamnya ada, cabainya ada, sembakonya lengkap, itu yang paling penting,” kata Zulkifli di Jakarta, Senin (26/2).

Kepada Zulhas, sejumlah pedagang sempat mengeluhkan naiknya harga beras premium lokal. Menurut pedagang, kenaikan tersebut disebabkan karena keterbatasan pasokan akibat penundaan penanaman.

Berdasarkan pengamatan Zulhas, kenaikan harga beras premium lokal juga terjadi di mana-mana. Ini disebabkan kurangnya suplai.

“Kalau suplainya kurang, belinya enggak kurang, pasti harganya naik,” ujar Zulhas.

Penundaan penanaman, kata Zulhas, disebabkan oleh pergeseran musim hujan. Hal itu berdampak pada waktu masa panen yang tertunda hingga Maret, April, Mei, hingga Juni. Sehingga pasokan beras menjadi berkurang.

Zulhas melanjutkan pemerintah telah menyediakan alternatif untuk membanjiri stok di pasar dengan beras subsidi program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan harga Rp55.000 per 5 kg dari Bulog.

“Tadi banyak beras Bulog, dibanjiri berasnya enak juga, bagus, ada beras komersial, ada beras subsidi SPHP itu 55.000 per 5 kg. Jadi sebetulnya kalau harganya (beras lokal) mahal diharapkan masyarakat bisa beli beras alternatif, berasnya bagus juga kok,” ucap Zulhas.

Meskipun demikian, Zulhas mengaku bahwa mendengar adanya keberatan dari sebagian masyarakat yang tidak ingin beralih dari beras premium lokal ke beras alternatif.

Namun dia berharap agar masyarakat mau beralih konsumsi beras dari premium lokal ke beras Bulog yakni SPHP yang rasanya tidak jauh beda dari beras lokal. Apalagi stok beras di Bulog mencapai 1,4 juta ton sehingga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

Harga Telur Merangkak Naik

Selain itu, Zulhas menyebut bahwa harga telur di pasar tersebut juga naik, namun tidak signifikan. Harga telur naik menjadi Rp32.000 per rak dari sebelumnya Rp29.000 per rak.

“Nanti kita lihat apa sebabnya, memang harga pakan jagung naik. Kalau itu terus berlanjut seperti yang lalu lalu harga jagung di subsidi Rp1.000 per kilogram sehingga dia bisa mendapat pakannya, sehingga bisa kembali lagi harganya,” jelasnya.

Zulhas menambahkan, pihaknya akan melakukan rapat bersama Presiden Joko Widodo untuk membahan kondisi pangan menjelang Ramadan dan Idulfitri 1445 H.

“Harga biasanya kalau mau lebaran ya biasanya itu ada kenaikan, sekali lagi itu berhubungan dengan permintaan yang melonjak,” pungkasnya.

6 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Bethriq Kindy Arrazy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *