News  

Siswi SD di Cianjur Digunduli Guru, Keluarga Merasa Kecewa

Kutu Rambut. Foto: parents.com

apakabar.co.id, CIANJUR – Seorang siswi SD di Cianjur, Jawa Barat, menjadi korban tindakan kontroversial setelah rambutnya digunduli oleh seorang guru di SDN Babakan, Desa Mekarsari, Kecamatan Cikadu.

Tindakan ini diduga dilakukan karena rambut murid tersebut dianggap penuh kutu.

Dalam video yang beredar luas, tampak sang siswi menangis dan tampak murung setelah rambutnya dicukur habis oleh gurunya.

Seorang anggota keluarga korban yang merekam video tersebut menyampaikan keluhan, menyebutkan bahwa alasan tindakan tersebut adalah kutu di rambut anak tersebut.

“Astagfirullahalazim, anak ini pulang sekolah menangis, katanya rambutnya digunduli oleh gurunya. Padahal ini anak perempuan,” ujar keluarga korban dalam video berdurasi 1 menit 6 detik itu.

Keluarga merasa kecewa dengan cara yang dipilih guru untuk menangani masalah kutu tersebut. Mereka menganggap tindakan menggunduli rambut sang siswi terlalu ekstrem.

“Apakah tidak ada cara lain selain menggunduli? Sebagai keluarga, kami sangat kecewa melihat kondisi anak seperti ini. Sekarang anaknya jadi takut ke sekolah,” kata saudara korban dalam video tersebut.

Menanggapi kejadian ini, Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, yang dikonfirmasi wartawan, membenarkan bahwa korban terdaftar sebagai siswa di SDN Babakan.

Ia menyampaikan bahwa insiden tersebut terjadi pada 5 November 2024, dan pihaknya telah meminta kepala sekolah dan guru terkait untuk mendatangi keluarga korban guna meminta maaf.

“Informasi awal, guru melakukan tindakan ini karena rambut murid dianggap tidak terawat dan penuh kutu. Namun, kami akan mengklarifikasi lebih lanjut setelah menerima laporan dari tim yang mendatangi keluarga,” ujar.

Meski niat guru mungkin untuk menjaga kebersihan, keluarga korban merasa cara yang diambil tidak tepat dan terlalu membebani psikologis anak.

“Niat guru mungkin baik, tapi caranya yang salah,” tutupnya.

45 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Raikhul Amar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *