apakabar.co.id, JAKARTA – Pemerintah bergerak cepat membangun hunian sementara bagi para pengungsi terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki demi memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat seiring memasuki musim penghujan.
“Hunian sementara ini disegerakan karena kita sebentar lagi akan menghadapi risiko musim hujan dan juga nanti ada liburan Natal juga, jadi kita akan mempercepat, BNPB akan segera melakukan hunian sementara,” kata Menko PMK Pratikno seusai Rapat Tingkat Menteri di Jakarta, Rabu.
Pratikno mengatakan, berdasarkan keterangan dari kementerian/lembaga teknis bahwa aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi masih berlangsung, tetapi tidak ada gejala peningkatan. Di samping itu, radius untuk daerah keamanan juga sudah dikurangi dan layanan pengungsian tetap dijaga.
Jumlah pengungsi terpusat juga sudah mengalami penurunan yang kini sekitar 5.117 jiwa. Kendati demikian, pengungsi mandiri jumlahnya masih banyak hingga 6 ribuan jiwa.
“Lebih banyak adalah pengungsi mandiri yang bergabung ke sanak keluarga di sekitar situ. Pengungsi mandiri lebih banyak, yaitu jumlahnya lebih dari 6.417 jiwa,” kata Pratikno.
Selain membangun hunian sementara, pemerintah juga akan membantu proses relokasi mandiri, renovasi rumah, dan penyiapan untuk hunian tetap.
Dalam rapat tingkat menteri itu, pemerintah pusat dan daerah sudah memetakan lokasi mana saja yang akan dibangun hunian tetap.
“Itu sudah diidentifikasi, akan kita perdalam lebih lanjut administrasinya. Sudah dibahas dengan warga. Jadi dialog dengan warga ini intensif dilakukan dalam rangka untuk penentuan hunian tetap,” kata dia.
Nantinya pembangunan hunian tetap ini tidak akan terkonsentrasi di satu wilayah. Namun Pratikno memastikan proses pendataannya akan melibatkan warga yang terdampak.
“Jadi sekali lagi, renovasi rumah, relokasi mandiri, pembangunan hunian sementara, pembangunan hunian tetap akan dilakukan secara bersamaan,” kata Pratikno menambahkan.