apakabar.co.id, BANJAR – Paslon 02 Syaifullah Tamliha-Habib Ahmad Bahasyim menyambangi Sungai Pinang dan Paramasan, Sabtu (23/11). Lokasi ini jadi penutup musim kampanye Pilbup Banjar.
Di sini, Tamliha lugas. Kelak jadi Bupati Banjar, ia bakal merealisasikan Waduk Riam Kiwa.
“Waduk ini sudah diimpi-impikan masyarakat sejak lama,” ucapnya.
Apalagi anggaran pembangunannya sudah lama disediakan negara. Sekitar 240 Dolar Amerika. Atau berkisar Rp5 Triliun. Bersumber dari pinjaman luar negeri.
Sayangnya, hingga kini megaproyek itu tak kunjung berjalan. Bahkan, tak ada sejengkal tanah pun yang dibebaskan. Bagi Tamliha, ini kegagalan kepala daerah.
“Masa bertahun-tahun tidak ada progres sama sekali,” katanya.
Tamliha enggan menduga-duga penyebabnya megaproyek waduk itu diabaikan. Yang pasti, jika uang itu tak segera digunakan, maka bakal hangus.
“Batas akhirnya 2027. Impian Waduk Riam Kiwa akhirnya jadi kenangan,” tuturnya.
Tamliha tak ingin itu terjadi. Baginya, Riam Kiwa harus terealisasi. Solusi konkret mengatasi luapan air yang kerap membanjiri Kabupaten Banjar. Termasuk di kawasan Sungai Pinang dan sekitarnya.
Ia memastikan pembangunan Waduk Riam Kiwa takkan merugikan masyarakat sekitar. Termasuk wilayah yang terdampak urusan pembebasan lahan.
“Kalau jadi bupati, saya tidak akan melakukan ganti rugi. Tapi ganti untung,” ucapnya disambut sorakan masyarakat.
Intinya banyak hal yang Tamliha sampaikan di penutup kampanyenya ini. Mulai dari infrastruktur, kesejahteraan, pendidikan hingga kesehatan masyarakat.
Tak lupa, ia tegas. Bahwa tak akan membeli suara pemilih dengan uang.
“Saya tidak akan membagi-bagi uang. Kalau ada yang bagi-bagi uang, ambil uangnya, jangan pilih orangnya. Jika Pian memilih karena dapat uang, maka antara yg menyuap dan yg disuap keduanya adalah penghuni neraka,” pungkas Tamliha mengutip hadis Nabi Muhammad SAW