1446
1446

Rupiah Tertekan, Ancaman Tarif AS dan Geopolitik jadi Pemicu

Petugas menyusun yang dolar AS dan rupiah di Bank Syariah Indonesia (BSI), Bekasi, Jawa Barat, Jumat (21/2/2025). Foto: ANTARA

apakabar.co.id, JAKARTANilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi melemah akibat kebijakan tarif yang akan diberlakukan oleh AS mulai 2 April 2025. Pengamat pasar uang yang juga Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan ini menjadi faktor utama yang menekan nilai tukar Rupiah.

Rupiah masih berpotensi melemah hari ini terhadap dolar AS karena kebijakan tarif Trump yang akan diberlakukan mulai 2 April 2025,” ujar Ariston dikutip ANTARA di Jakarta, Senin (24/3).

Presiden AS, Donald Trump, kembali menegaskan ancaman penerapan tarif timbal balik dan sektoral yang diprediksi akan semakin memperburuk perang dagang global. Namun, pasar masih ragu terhadap seberapa besar komitmen Trump terhadap kebijakan tersebut, mengingat sebelumnya ia telah melakukan perubahan kebijakan terkait Kanada dan Meksiko.

Tak tinggal diam, Tiongkok dan Uni Eropa telah bersiap untuk memberikan respons terhadap kebijakan tarif AS tersebut. Keduanya diperkirakan akan menerapkan tindakan balasan yang lebih ketat guna melindungi kepentingan ekonomi mereka. Hal ini semakin meningkatkan ketidakpastian di pasar global.

“Pasar khawatir akan dampak negatif pengenaan tarif baru ini,” kata Ariston. Selain kebijakan perdagangan AS, ketegangan geopolitik yang meningkat di Timur Tengah juga turut menjadi faktor yang menambah tekanan terhadap Rupiah.

Pada Senin (24/3) pagi, indeks dolar AS mengalami kenaikan dan bergerak ke level 104,10, dibandingkan dengan posisi akhir pekan lalu yang masih berada di kisaran 103. Kenaikan ini menunjukkan bahwa dolar AS semakin menguat, yang berpotensi memperberat tekanan terhadap Rupiah.

Ariston memperkirakan, nilai tukar Rupiah berpotensi melemah ke arah Rp16.550 per dolar AS, dengan level support di sekitar Rp16.400. Pada pembukaan perdagangan Senin pagi, Rupiah tercatat melemah sebesar 2 poin atau 0,01 persen menjadi Rp16.504 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.502 per dolar AS.

Dengan kondisi pasar yang masih diliputi ketidakpastian, pelaku pasar diharapkan tetap mencermati perkembangan global serta kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan bank sentral guna merespons dampak dari ketegangan ekonomi dan geopolitik yang terjadi.

271 kali dilihat, 271 kunjungan hari ini
Editor: Jekson Simanjuntak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *