apakabar.co.id, JAKARTA – Kebakaran melanda kawasan permukiman padat di Jalan Mayjen Sutoyo Nomor 76, RT 02/RW 14, Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Jumat (5/7) dini hari. Sebanyak lima rumah dilaporkan terbakar dalam kejadian tersebut.
Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur telah mengerahkan 75 personel disertai 15 unit mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan api yang membesar di tengah padatnya bangunan.
“Sebanyak 15 unit mobil pemadam dan 75 personel kami kerahkan untuk segera memadamkan api,” ujar Perwira Piket Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, Sunaryo, di Jakarta, Jumat (5/7).
Sunaryo menjelaskan bahwa informasi mengenai kebakaran pertama kali diterima sekitar pukul 01.07 WIB. Seorang warga datang langsung ke pos pemadam kebakaran yang berada di samping pusat perbelanjaan PGC untuk melaporkan kebakaran tersebut.
Menindaklanjuti laporan itu, pihaknya langsung mengerahkan empat unit mobil pemadam dan satu unit pendukung sebagai langkah awal menuju lokasi.
Petugas tiba di lokasi sekitar pukul 01.11 WIB. Api berhasil dilokalisasi pada pukul 01.38 WIB dan proses pendinginan dimulai pada pukul 01.45 WIB. Seluruh proses pemadaman rampung sekitar pukul 02.25 WIB.
“Api membesar sangat cepat karena ada di kawasan padat penduduk. Begitu kami dapat laporan, tim langsung bergerak ke lokasi,” ujar Sunaryo.
Kebakaran diduga berasal dari salah satu rumah yang menurut warga sekitar dalam kondisi kosong. Rumah tersebut diketahui milik seseorang bernama Deni.
“Dari informasi, api datang dari rumah milik Bapak Deni yang kebetulan sedang kosong. Saat warga melihat api sudah membesar, mereka langsung melapor ke pos kami,” jelasnya.
Hingga saat ini, penyebab pasti dari insiden kebakaran masih dalam penyelidikan petugas Sudin Gulkarmat Jakarta Timur. Tim juga masih menghitung total kerugian yang ditimbulkan akibat peristiwa tersebut.
Meski lima rumah terbakar, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. “Alhamdulillah, tidak ada laporan korban jiwa akibat kebakaran ini,” imbuh Sunaryo.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap potensi kebakaran, terutama di kawasan permukiman padat yang memiliki risiko tinggi penyebaran api. Sunaryo kemudian mengimbau warga untuk rutin memeriksa instalasi listrik dan tidak meninggalkan sumber api tanpa pengawasan.
